Program Penanggulangan Anemia Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan kegiatan Orientasi pencegahan anemia pada anak usia sekolah dan remaja angkatan ke-VI Tingkat Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Senin (5/9/2022). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan kegiatan orientasi pencegahan anemia pada anak usia sekolah dan remaja angkatan ke-VI Tingkat Provinsi Kalsel di Banjarmasin.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan permasalahan kurang gizi, sering luput dari pengamatan biasa dan sering kali tidak cepat ditanggulangi, padahal dapat memunculkan masalah besar dan serius. 

Masalah gizi yang terus terjadi tentunya dapat menjadi faktor penghambat dalam pembangunan nasional, sehingga intervensi gizi dalam hal ini sangat diperlukan untuk memutus lingkaran masalah pada jangka panjang.

“Oleh karena itu, kebijakan perbaikan gizi saat ini dengan pendekatan intervensi spesifik dan sensitif. Program penanggulangan anemia saat ini adalah edukasi gizi seimbang, suplementasi tablet tambah darah (TTD) dan Fortifikasi Zat Besi,” kata Diauddin, Senin (5/9/2022).

Untuk itu, penanggulangan anemia perlu terus ditingkatkan cakupan maupun kualitasnya, sehingga ke depan adanya satu visi dan platform semua stakeholders terkait upaya perbaikan gizi. 

“Kita menyadari bahwa penanganan masalah gizi tidak bisa hanya oleh pemerintah saja, namun sangatlah penting keterlibatan dan dukungan dari pemangku kepentingan lain, seperti mitra pembangunan, LSM, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha,” ungkapnya.

Menurutnya, berdasarkan data pada 2019, anemia remaja putri mencapai 42,45% dan setelah dilakukan intervensi dengan TTD mengalami penurunan menjadi 27,03%. Selain remaja putri, ibu hamil juga berisiko anemia. Anemia ibu hamil di Kalsel pada tahun 2021 sebesar 19,60%. 

“Pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablet Zat Besi (Fe) selama periode kehamilan,” tuturnya.

Ia mengimbau agar remaja putri di sekolah dapat mengkonsumsi secara rutin TTD. 

“Karena TTD dapat menekan terjadinya anemia yang akan menimbulkan gangguan terhadap penurunan prestasi anak, loyo, lesu dan lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Aguslinar Sinaga menambahkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan status gizi anak usia sekolah, remaja dan ibu hamil di Kalsel.

“Sedangkan tujuan khususnya menurunkan prevalensi anemia gizi remaja putri di Kalsel, serta meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam pencegahan dan penanggulangan anemia gizi kepada remaja putri dan ibu hamil,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai