Angka Stunting di Kalsel Turun 10 Persen

Badan Kependudukan Kekuarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel menggelar Pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Kabupaten dan Kota Tingkat Provinsi Kalsel tahun 2022 di Banjarmasin, Senin (5/9/2022). MC Kalsel/tgh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi angka stunting di Kalsel mengalami penurunan sepuluh persen. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kalsel sekaligus Ketua TPPS Kalsel, Muhidin pada saat Pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Kabupaten dan Kota Tingkat Provinsi Kalsel tahun 2022 di Banjarmasin, Senin (5/9/2022).

Muhidin mengatakan berdasarkan data, Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)  tahun 2019, angka stunting nasional sebesar 27,67%. Sedangkan proporsi balita stunting di Kalsel sebanyak 31,75%. Kemudian, data SSGI tahun 2021 sebesar 24,4%. sedangkan balita stunting di Kalsel masih melebihi angka nasional, yaitu sebesar 30%.

Padahal melalui metode Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 yang dilakukan secara langsung turun ke lapangan, angka stunting di kalsel sudah mencapai 10.5%, dengan survey data dari Januari hingga sekarang sudah mencapai 80%.

“Kita apresiasi kinerja BKKBN bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi, yang terus memperkuat sinergi untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kalsel,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya selalu berupaya dengan pemerintah kabupaten/kota melakukan penanganan stunting dari hulu ke hilir. 

“Kami menyadari ini sebuah pekerjaan besar yang membutuhkan usaha ekstra dan sinergi dari tingkat desa hingga lintas sektoral,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, menyampaikan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) memang terjadi penurunan sebesar 10 persen, dan rencananya di akhir bulan September dan Oktober 2022 akan kembali dilakukan penilaian ke lapangan. 

“Pertemuan koordinasi ini berupaya mensinkronkan data tersebut dengan harapan mendapatkan angka yang akurat. Jangan sampai ada salah pengukuran, sehingga ukuran yang dicek Wakil Gubernur bisa cocok,” kata Hasto.

Disisi lain, Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan, tujuan kegiatan untuk  membangun koordinasi semua pihak terkait sekaligus menyusun langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalsel.

Narasumber dalam rakor adalah Kepala BKKBN pusat, Ketua TPPS Kalsel, dan lainya, dengan jumlah peserta 102 orang.

Dalam kegiatan yang berlangsung mulai 5-6 September 2022 ini, diikuti  kepala dinas kesehatan, kepala Bappeda, TP PKK, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan anggota satgas percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten/kota. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai