Pada tahun 2021 ini, Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan tetap memprioritaskan gerakan revolusi hijau untuk segala kegiatan yang berkaitan dengan hutan.
“Jadi, kehutanan sosial yang terdiri dari beberapa kelompok seperti Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) tetap diarahkan pada kegiatan penanaman pohon,” kata Plt Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Rabu (13/1/2021).
Diutarakan Fathimatuzzahra, program revolusi hijau berperan penting dalam pemulihan dan peningkatan kualitas lingkungan.
“Revolusi hijau bisa juga dikaitkan dengan pengamanan dan pengendalian kebakaran seperti kabut. Program revolusi hijau itu berupa penanaman dan pemeliharaan pohon, tetapi apabila penebangan dan kebakaran tetap terjadi maka program revolusi hijau tidak akan tercapai,” ujar Fathimatuzzahra.
Untuk mendukung program revolusi hijau, Dishut Kalsel menyediakan sedikitnya 200 sampai 300 bibit bagi seluruh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan 1,5 juta bibit untuk persemaian permanen Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH).
“Di tahun 2021 ini, selain tanaman kehutanan berupa sengon dan mahoni, kami akan lebih banyak menyediakan tanaman buah produktif karena dari masyarakat, setelah tanaman kayu, lebih banyak yang menginginkan tanaman buah produktif,” tukas Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar