Narkoba Dan Pembunuhan Mengalami Tren Peningkatan

Kapolda Kalsel, Irjen Pol. Drs. Yazid Fanani. MC Kalsel/rmd

Selain didominasi kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, tahun 2018 juga diwarnai dengan meningkatkan tren kasus pembunuhan. Di antaranya kasus pembunuhan pemuda yang dipenggal kepalanya di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar dan tewasnya seorang wanita dalam mobil yang ditinggalkan di pinggir Jalan Achmad Yani Kilometer 11, yang keduanya terjadi di bulan November lalu.

Dalam Press Conference Akhir Tahun 2018 yang digelar di Aula Mathilda Batlayeri – Mapolda Kalsel beberapa waktu lalu, Kapolda Kalsel, Irjen Pol. Drs. Yazid Fanani, mengungkapkan adanya peningkatan tren pembunuhan yang terjadi selama 2018. Dalam catatan akhir tahun disebutkan adanya 38 kasus pembunuhan, yang 8 di antaranya masih belum terungkap. “Kendati jumlah angka kejahatan mengalami penurunan, namun modusnya justru cenderung lebih sadis,” ungkapnya kepada wartawan yang berhadir. 

Jika dilihat dari awal tahun ini, sejumlah kasus pembunuhan di wilayah hukum Polda Kalsel disebabkan berbagai motif, yang kesannya cukup sepele. Seperti masalah sakit hati pasca diejek, hutang dengan korban, hingga masalah lainnya yang sebenarnya masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Ia menambahkan, khusus untuk kasus penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba, tahun 2018 diakui cukup tinggi dengan jumlah tangkapan yang juga besar hingga mencapai puluhan kilogram sabu. Di antaranya kasus kepemilikan 20 kilogram sabu oleh tersangka di kawasan Telaga Biru, Banjarmasin Barat pada bulan Juli, serta kepemilikan 5.400 butir ekstasi oleh warga Jalan Pemurus Dalam pada bulan Oktober lalu. 

“Kepolisian hanya dapat melakukan langkah preventif dan preemtif, mengingat kasus narkoba baru ditindaklanjuti apabila adanya laporan, maupun dugaan yang disertai bukti-bukti,” pungkasnya.

Sedang kasus laka lantas menurut Kapolda Kalsel mengalami penurunan di bandingkan dengan tahun 2017 yang lalu sebesar 16,24 persen, dimana selama tahun 2017 di Kalsel terjadi 569 kasus laka lantas sedang tahun 2018 hanya 476 kasus.

Dari total 476 kasus laka lantas tersebut, terjadi 328 kejadian yang mengakibatkan korbannya meregang nyawa turun 27,75 persen dari tahun sebelumnya. sedang kejadian yang mengakibatkan korbannya luka berat terjadi sebanyak 101 kasus selama tahun 2018 ini.

Kapolda juga menyatakan dari selama tahun 2018 ini kasus peoanggaran lalu lintas yang dilakukan masyarakat kalsel mengalami penurunan yang semula 104.429 kasus di tahun 2017 menjadi 87.286 di tahun 2018. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan