Litbang Kemenkominfo Targetkan Akselerasi 20 Ribu Talenta Digital di Kalsel

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kalsel, Adi Santoso, pada Rakor Kewilayahan Akselerasi Pengembangan SDM Tahun 2022, Banjarbaru, Kamis (11/11/2021). dok

Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo ) RI bersiap melakukan akselerasi pengembangan SDM Digital Talent Scholarship (DTS)
pada tahun 2022 mendatang, dengan target 20.000 peserta di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akselerasi dilakukan guna memenuhi kebutuhan talenta digital mendukung tranformasi digital Indonesia. Diprediksi, selama 15 tahun ke depan Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta yang bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), guna mendukung smart city dan kemajuan UMKM berbasis ekonomi digital.

“Data pengguna internet selama tahun 2020, tercatat sebanyak 202,6 juta dari 270 juta penduduk dengan nilai ekonomi digital sebesar USD44 miliar atau setara dengan RP632 triliun. Yang mana, Indonesia memiliki perkembangan ekonomi internet terbesar dan tercepat,” kata Kepala Badan Litbang Kominfo RI, Hary Budiarto, Banjarbaru, Kamis (11/11/2021).

Diprediksi, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mendatang mampu terealisasi sebesar USD124 miliar dan mencapai USD315,5 miliar di tahun 2030.

“Tahun 2025 prediksi nilai rupiah setara sekitar Rp1.781 triliun dan bandingkan dengan nilai pasar e-Commerce tercatat hingga USD27,5 miliar atau Rp395 triliun,” kata Hary.

Oleh karena itu, diperlukan SDM atau talenta yang tidak hanya bisa memanfaatkan TIK, tetapi juga mampu menghadapi tantangan dan risiko di ruang digital.

Sementara itu, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kalsel, Adi Santoso, mengatakan saat ini industri perdagangan, UMKM, layanan kesehatan, publik hingga pendidikan harus cakap memanfaatkan TIK.

“Di masa pandemi sekarang ini kita khusus di Kalsel dipaksa harus bisa berubah dan berinovasi dengan memanfaatkan industri digital dengan mengikuti dinamika yang terjadi,” ujar Adi yang kini juga masih menjabat sebagai Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kalsel.

Terlebih, di tahun 2030 hingga 2040 nanti Kalsel juga akan menghadapi bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif.

“Saat ini kita harus bersiap-siap memasuki era tersebut. Maka dari itu, seluruh pemangku kepentingan harus melakukan upaya-upaya percepatan dalam peningkatan kualitas SDM di Provinsi Kalsel,” ucap Adi. MC Kalsel/Jml/AY

Mungkin Anda Menyukai