Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung penuh Pelatihan Peningkatan Kualitas Aparatur Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) melalui Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) gelombang ke-6 yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pelatihan Peningkatan Kualitas Aparatur Desa, BPD dan LKD telah dibuka Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintahan Desa dan BPD Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Murtono didampingi Analis Kebijakan Ahli Madya Subdit Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa, Nana Wahyudi.
Murtono menyampaikan, pelatihan ini dilaksanakan bertujuan dalam mendorong kesejahteraan desa yang dimulai dari perencanaan pembangunan desa dengan melibatkan banyak unsur di desa sehingga dapat melahirkan belanja desa yang berkualitas.
“Dari pelatihan ini juga dapat memperkuat pemerintah dari sumber daya aparatur desa, BPD dan LKD dan semua unsur pemerintahan desa lainnya,” tutur murtono.
Dilanjutkan Murtono, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pengalokasian Dana Desa sampai dengan tahun 2023 sudah hampir 10 tahun berjalan.
“Kita ingin desa tidak bergantung penuh pada bantuan pemerintah dan dapat mandiri dalam penyelenggaraan desa, bantuan pemerintah bersifat stimulan dengan harapan desa mempunyai Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa),” ungkap Murtono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah mengatakan, Provinsi Kalsel memiliki 144 Kelurahan dan 1.864 desa dengan porsi sebanyak 92,83 persen desa merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pembangunannya.
“Mudah-mudahan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya aparatur desa, BPD dan LKD dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang berkelanjutan,” kata Faried, di Banjarmasin, Kamis (26/10/2023).
Diketahui, dari 6.888 peserta se-Kalsel telah diundang 5.236 peserta, artinya sebanyak 76 persen progress pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan masih menyisakan 1.652 peserta. MC Kalsel/Ar