Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengapresiasi atas kembali dilaksanakannya Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Hal tersebut disampaikan Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah pada malam pembukaan BSF di kawasan Siring Piere Tendean, Jum’at (10/3/2023).
Sahbirin mengatakan, selain dapat menaikan pamor sasirangan, BSF juga menjadi bagian penting dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalsel. Kemeriahan dan keunikannya menarik pengunjung dan menjaring lebih banyak wisatawan.
“Apalagi BSF juga dimasukkan dalam agenda Kharisma Event Nusantara, yang merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder sektor pariwisata,” katanya.
Sahbirin pun mendorong Pemerintah Kota Banjarmasin agar dapat menaikkan level BSF menjadi bagian dari kalender pariwisata nasional.
“Melalui momentum ini, mari kita budayakan kecintaan terhadap sasirangan. Kain sasirangan merupakan warisan kekayaan Banua yang punya nilai luar biasa, berurat dan mengakar dengan sejarah Kalsel. Sasirangan tidak akan lekang oleh perkembangan zaman, melainkan terus hidup mengikuti modernisasi dan geliat zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, BSF sejatinya adalah forum bagi para pengrajin dan desainer kain sasirangan khas Kalsel.
“BSF ini sejatinya adalah forum para pengrajin dan desainer sasirangan untuk mempromosikannya, sehingga wastra kain sasirangan ini menjadi dikenal secara luas,” katanya.
Ibnu pun berharap, momentum BSF ini dapat lebih menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap kain sasirangan, buatan pengrajin dan desainer lokal.
Pembukaan BSF ke-7 dengan tema “The Colour of Life” ini turut dimeriahkan oleh sejumlah artis ibu kota dan juga fashion show yang menampilkan rancangan busana desainer lokal dan juga nasional. MC Kalsel/Jml