Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil melakukan pembinaan terhadap petani dalam mengelola irigasi melalui program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan program IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani serta memperbaiki sistem irigasi dari sisi pengelolaan dan pengembangan yang lebih baik dan efisien.
“Program ini membantu petani dalam memperbaiki sistem irigasi di persawahan sehingga mampu menghasilkan produksi tani lebih meningkat dan sejahtera,” kata Fajar, Kamis (6/1/2022).
Oleh karena itu, program IPDMIP dilaksanakan di empat Kabupaten di Kalsel yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Bumbu.
“Jadi program ini dilaksanakan di 4 Kabupaten dengan menggerakan Komunitas Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) agar mereka terlibat aktif dalam pemeliharaan saluran irigasi kemudian memelihara fisik bangunan saluran air irigasi dan infrastruktur lainnya,” ujarnya.
Untuk itu dalam melakukan pembinaan terhadap komunitas P3A agar mereka aktif, maka pihaknya mengirimkan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) sebanyak 32 orang yang nantinya tersebar di 4 Kabupaten.
Tenaga Pendamping Masyarakat berperan untuk pendampingan terhadap masyarakat petani selaku pengguna utama irigasi, melalui pembentukan hingga penguatan kelembagaan perkumpulan petani pemakai Air.
“Selain itu, TPM berkontribusi dalam mengamalkan informasi data terkait kondisi jaringan irigasi yang di mana nantinya menjadi acuan dalam menetapkan kebijakan pengelolaan irigasi,” ungkapnya.
Program IPDMIP sendiri adalah program pengembangan dan pengelolaan irigasi hasil kerjasama antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. MC Kalsel/tgh