Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalimantan Selatan (Kalsel) merekomendasikan lima sektor yang bisa dimaksimalkan untuk memperluas kesempatan kerja.
Hal ini berdasarkan kajian dampak COVID-19 bidang ekonomi di Kalsel yang mengambil fokus di sektor ketenagakerjaan.
“Melihat program Pemerintah pusat yaitu Kartu Prakerja, ada lima bidang pelatihan yang paling diminati masyarakat Kalsel, yaitu penjualan dan pemasaran, gaya hidup, makanan dan minuman, manajemen dan teknologi informasi,” kata Peneliti Balitbangda Kalsel, Herry Azhar Pradana, di Banjarbaru, Selasa (7/12/2021).
Dengan mengetahui minat masyarakat, Herry berharap pemerintah dapat membuat kebijakan tepat sasaran dan mendorong perluasan ketenagakerjaan di lima sektor tersebut.
“Dinas Tenaga Kerja sebagai leading sector ketenagakerjaan harus pro aktif dalam pengawasan hak kewajiban tenaga kerja dan perusahaan yang ada di Kalsel. Selain itu juga harus peka terhadap kebutuhan dunia kerja dan selalu melakukan penyesuaian program atau kegiatan yang dilakukan agar tepat sasaran,” kata Herry.
Berdasarkan kajian yang melibatkan Bank Indonesia sebagai narasumber, Herry menyebutkan perekonomian Kalsel triwulan II tahun 2021 tumbuh positif 4,31 persen, dan terus naik menjadi 4,82 persen di triwulan III tahun 2021.
“Ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita, yang mana ini sebagai indikator awal bahwa perekonomian kita sudah mulai bangkit,” kata Herry.
Meskipun perekonomian mulai bangkit, Herry melihat angka pengangguran terbuka di Kalsel mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan ekonomi Kalsel masih ditopang sektor tertentu yang tidak menyerap banyak tenaga kerja.
“Hal ini diakibatkan pertumbuhan ekonomi yang hanya ditopang oleh salah satu sektor, yaitu pertambangan dan penggalian yang kurang menyerap tenaga kerja lebih banyak, seperti halnya sektor perdagangan, jasa dan industri,” ucap Herry. MC Kalsel/usu