Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan tahun 2024, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan bimbingan teknis Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) di sejumlah Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelompok ternak dalam melaksanakan pembibitan yang baik (Good Breeding Practice) melalui penguatan kelembagaan kelompok pembibitan di wilayah sumber bibit.
“Jadi ini dalam rangka meningkatkan kapasitas para kelompok peternak dalam melakukan pembibitan yang baik untuk menuju Swasembada pangan 2024,” kata Suparmi, Banjarbaru, Rabu (3/11/2021).
Sebelumnya, Suparmi telah mengunjungi Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara (HSU) untuk melihat potensi masing-masing wilayah.
“Di Batola memiliki populasi sapi Bali mencapai 2.020 ekor dan di HSU sudah sampai tahap dua identifikasi Sumber Daya Genetik (SDG) ternak lokal dalam hal ini ayam kampung khas Murung Panggang,” ujar Suparmi.
Menurut Suparmi, ayam kampung Murung Panggang merupakan ayam asli HSU hasil persilangan antara ayam jantan ras pedaging dengan ayam betina lokal.
“Jadi identifikasi dilakukan sebagai langkah awal dalam rangka menyiapkan usulan penetapan ayam Murung Panggang sebagai rumpun asli ternak lokal,” kata Suparmi.
Saat ini, terdapat 20 peternak ayam Murung Panggang aktif, yang terdiri dari dua orang pembibit dan penetas, enam orang khusus penetasan, dan 12 orang khusus pembesaran.
Dari enam penetasan, rata-rata menghasilkan 400 sampai 600 ekor anak ayam berumur satu hari (DOC) per minggu, yang sebagian didistribusikan ke anggota kelompok pembesaran, sebagian lainnya didistribusikan ke wilayah-wilayah di HSU, serta sesekali ke luar kabupaten hingga provinsi tetangga.
“Kesejahteraan pekebun karet dan peternak sapi Banua harus di kedepankan pesan Bapak Gubernur Kalsel,” ujar Suparmi. MC Kalsel/scw