Dinkes Kalsel Punya Aplikasi Hapines

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim berikan keterangan pers. Mc Kalsel / Fuz

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan hadirkan terobosan baru dalam pembuatan laporan. Hal ini dilakukan melalui sebuah aplikasi untuk menunjang laporan berbasis data kinerja.

Aplikasi tersebut dinamakan Health-Plan Integrated System (Hapines), sebuah aplikasi perencanaan pelaporan terintegrasi berbasis data kinerja spasial pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

Aplikasi “Hapines” adalah inovasi pertama dalam bidang perencanaan di lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan yang menggabungkan antara perencanaan dan pelaporan berdasar pada data pokok dan data kinerja berbasis spasial sesuai tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim apresiasi positif terobosan berbasis aplikasi tersebut, selain mengantisipasi kebutuhan juga sebagai sarana peningkatan kinerja.

“Ini terobosan yang bagus, mamapu mengantisipasi berbagai kebutuhan perencanan program dengan berbagai pendekatan, sehingga fokus untuk meningkatkan capaian kinerja output dan outcome,” ucap Muslim saat dihubungi di Banjarmasin, Rabu (17/7/2019).

Selanjutnya, Inovasi tersebut bertujuan dapat merubah pola anggaran secara dinamis sesuai evaluasi kinerja menggunakan pendekatan Tematik, Holistik-Integratif, Spasial (THIS) sehingga stakeholder dapat menentukan prioritas Lokus, prioritas anggaran, prioritas output yang fokus terhadap pencapaian outcome/tidak tersebar berdasar avidance-based.

Sementara itu, Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Edy Suwarto sekaligus sebagai Leader Project pada aplikasi Hapines ini peroleh motivasi untuk peningkatan perencanaan dan anggaran berbasis kinerja.

“Melihat tuntutan bahwa perencanaan dan anggaran harus berbasis kinerja dan tidak semua kabupaten kota sama kebutuhannya, oleh karna itu aplikasi ini memetakan kondisi pembangunan kesehatan berbasis spasial (avidance-based),” tutur Edy.

Aplikasi ini memastikan kegiatan tidak lagi bersifat business as usual dan masih terkotak dalam fungsi atau money follow function, hanya fungsi yang prioritas yang akan diintervensi melaluai prioritas anggaran.

“Kehadiran aplikasi ini juga memberikan dampak kepada kesejahtraan Masyarakat dan benar-benar terukur jelas melalui indikator kinerja, pemerintah dibantu memfokuskan intervensi pembiayaan terhadrap apa yang menjadi masalah di masyarakat,” tambah Edy.

Kemudian, inovasi ini diharapkan dapat lebih menguatkan kinerja pembangunan kesehatan yang posisi sekarang mengalami kenaikan IPKM dari ranking 31 menjadi 24 se-Indonesia dan rapot hitam menjadi 10 besar penilaian kinerja seluruh SKPD se-Kalsel . Serta diharapkan aplikasi ini bisa memperkuat kualitas pembangunan kesehatan di Banua.

Aplikasi ini menjamin konsistensi (integrasi) dari hulu-hilir perencanaan anggaran melalui integrasi database “One Touch Planning” (Bappeda) dan Happines bertepatan dengan Agenda Diklat Kepemimpinan di BPSDM Prov Kalsel pada Mei – July 2019.

Kurun waktu dua bulan pengerjaan aplikasi tersebut, kemudian akan terus dilakukan upgrade sesuai kebutuhan, aplikasi ini juga digunakan oleh pengambil kebijakan perencanaan anggaran dan melibatkan data pokok dan kinerja seluruh kabupaten, selajutnya akan disediakan modul android sbagai wadah aspirasi publik dan diteruskan sebagai tembusan ke DPRD Provinsi. Mc Kalsel / Fuz

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan