Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Kalsel mempersiapkan berkas tahap akhir menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Jadi kami mempersiapkan berkas tahap akhir menjadi BLUD. Bahkan kami sudah dua kali ekspos oleh tim penilai dan menunggu hasil dari tim penilai apakah ada kekurangan,” kata Kepala Labkes Kalsel, Susi Hermina, Jumat (20/8/2021).
Susi mengatakan dari tahapan persyaratan menjadi BLUD, Labkes sendiri telah memenuhi persyaratan administrasi, sudah lengkap dan menunggu hasil dari tim penilai saja.
Oleh karena itu, dampak positif menjadi BLUD, yang pertama dalam menentukan perubahan tarif laboratorium tidak perlu menunggu sampai lama cukup pergub dan layanan bisa menentukan jam operasional.
“Artinya dengan menjadi BLUD kita bisa berinovasi, berimprovisasi kemudian promosi harus ditingkatkan dan saya sangat bersyukur punya teman-teman di sini, tim sangat antusias dengan langkah menuju BLUD,” ungkapnya.
Selain itu, ketika menjadi BLUD, Labkes sendiri bisa lebih melayani ke masyarakat secara jangka waktu yang lebih panjang.
“Setidaknya paling tidak sampai pukul 8 atau 9 malam. Karena kita tahu kalau tarif swasta itu kan sangat memberatkan untuk masyarakat. Kami ingin sebagai ujung tombak karena bagaimanapun, laboratorium ini satu perangkat untuk dokter menjustifikasi suatu penyakit,” ujarnya.
Tanpa hasil dari lab, tidak mungkin dokter bisa menjustifikasi penyakit apa yang ada terhadap pasien itu. “Contoh misalnya COVID-19, bagaimana dokter bisa menjustifikasi kalau tidak ada hasil uji dari laboratorium baik itu PCR maupun antigen,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh