Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Kalimantan Selatan melakukan survei kepadatan lalu lintas untuk menghitung jumlah kendaraan yang keluar masuk Kalsel, mulai dari pra hingga pasca mudik.
“Ada dua jalur pintu masuk ke Kalsel yaitu Kalsel-Kaltim dan Kalsel-Kalteng. Kalsel bagian selatan ke Kaltim melalui Kintap atau Serongga dan Kalsel bagian utara melalui Jaro Tanjung serta Kalsel bagian barat melalui Anjir Sarapat,” kata Kepala Seksi LLAJ BPTD Wilayah XV Kalsel, Ade Supriadi, Banjar, Senin (24/5/2021).
Dari survei yang dilakukan, jumlah kendaraan yang terpantau keluar Kalsel dari posko Tabalong pada H+1 Idulfitri sebanyak 5.534 unit. Sedangkan pada H+7, sebanyak 1.691 kendaraan keluar dari Kalsel berdasarkan data di posko Anjir (Barito Kuala), dan posko Kintap mencatat 1.389 kendaraan keluar Kalsel.
“Secara keseluruhan empat posko, dari data H+7 kendaraan yang keluar Kalsel rata-rata 11.204 unit kendaraan per hari. Dengan jumlah tertinggi di posko Liangg Anggang 7.124 kendaraan per hari. Sedangkan, paling rendah di Kintap 1389 unit per hari,” ujar Ade.
Angka tersebut, lanjut Ade, jauh di bawah kondisi tahun 2019 sebelum diberlakukan larangan mudik karena COVID-19.
“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada saat diperbolehkan mudik, dari data H-6 tahun 2019 berada di angka 8.839 unit kendaraan per hari. Begitu ada peniadaan mudik 2021 hanya 2.145 unit kendaraan per hari. Persentase angka menurun sebesar 75 persen ,” ucap Ade.
Dan, di tahun ini BPTD Wilayah XV Kalsel hanya menemukan empat pelanggar yang diharuskan putar balik.
“Dari data pelanggaran yang di temukan di daerah Anjir Kabupaten Barito Kuala hanya empat unit kendaraan yang diharuskan putar balik,” ujar Ade. MC Kalsel/scw