Dengan KB MKJP, BKKBN Harapkan Peningkatan Kualitas Hidup

Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan berfoto bersama dengan kader kampung KB usai melakukan pembinaan Program Bangga Kencana ke Kampung KB Bersama Sejahtera di Desa Bajayau Lama, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (11/11/2020). MC Kalsel/tgh

Guna menekan tingginya perkawinan usia dini dan Stunting. BKKBN Kalsel melakukan kunjungan dalam rangka Pembinaan Program Bangga Kencana ke Kampung KB Bersama Sejahtera di Desa Bajayau Lama Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Camat Bajayau lama, Syamsuri menyambut baik atas kehadiran Kepala BKKBN Kalsel ke  Desa Bajayau Lama. “Mudah-mudahan ini akan memicu semangat kami untuk bisa lebih maju lagi dan bisa mewujudkan kampung yang berkualitas dalam pelayanan kemasyarakat khususnya pelayanan KB,” kata Syamsuri, Rabu (11/11/2020).

Selain itu, pelalayanan KB yang sering dipakai masyarakat saat ini di Desa Bajayau Lama yaitu PIL dan Suntik. Sedangkan KB MKJP (Metode Konstrasepsi Jangka Panjang) masih belum.

Sementara itu, Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengharapkan dengan adanya pembinaan ini ada  perubahan baik dari sisi kampung KB dan meningkat dalam hal berKBnya.

“Apalagi di Desa Bajayau Lama, kasus pernikahan usia muda dan stunting masih cukup tinggi. Oleh sebab itu melalui program Haragu Banua, upaya atau terobosan agar masyarakatnya dapat menggunakan KB MKJP,” tuturnya.

Dipilih KB MKJP dengan harapan dapat menghilangkan atau menurunkan kehamilan tidak diinginkan. Karena kehamilan tidak diinginkan inikan berdampak kepada bayi yang dilahirkan cacat, lemah fisik, lemah mental dan stunting.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPKPPPPA) Kabupaten HSS, Is Susilastuti menambahkan terkait dengan adanya stunting di Desa Bajayau Lama, pihaknya telah berupaya melakukan pembinaan untuk peserta KB (orangtuanya) dan juga melaksanakan kegiatan ketahanan keluarga seperti kelompok bina keluarga balita.

“Jadi ibu yang mempunyai anak stunting, kami harapkan mengikuti program bina keluarga balita, dalam rangka untuk membina tumbuh kembang anak-anaknya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, juga dilaksanakan penyuluhan tentang gizi,” ujarnya.

Ia berharap melalui pembinaan dari BKKBN provinsi dapat memberikan pengetahuan para kader-kader di kampung KB dalam menjalankan tugasnya untuk sosialisasi ke masyarakat tentang stunting dan memberikan penyuluhan tentang pendewasaan usia perkawinan. Sehingga di Desa Bajayau Lama diharapkan nantinya tidak ada pasangan usia subur yang menikah pada usia muda atau dibawah 20 tahun. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai