Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan telah menemukan obat penawar Covid-19 melalui kombinasi beberapa jenis obat.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Akhmad Yani selaku Kepala Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan menyambut baik penemuan itu, karena berpotensi mempercepat penyembuhan dan menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
“Jadi akan berkurang yang meninggal dan akan lebih banyak yang sembuh. Kita tetap menunggu regulasi dari Kementerian Kesehatan, jadi Dinkes secara teknis akan mengikuti pedoman yang diterbitkan Kemenkes,” ujar Yani, Banjarmasin, Senin (15/6/2020).
Kedepan, Yani meyakini akan ada protokol penggunaan obat yang dibuat oleh himpunan dokter spesialis paru, sebelum obat tersebut diedarkan.
“Kita akan menunggu protokol atau pedoman yang dibuat oleh dokter perhimpunan ahli paru. Saya yakin dari satu sampai lima kombinasi akan memiliki catatan-catatan yang dibuat dari perhimpunan dokter paru,” kata Yani.
Diketahui, Tim Peneliti Unair bekerjasama dengan BIN dan BNPB sebelumnya membuat 14 kombinasi obat dan kemudian menyusut menjadi 5 kombinasi, hingga akhirnya menemukan komposisi yang tepat.
“Jadi diambil kombinasi agar menurunkan dan memperkecil dosis, sehingga dengan dosis yang kecil dan dikombinasikan akan mengurangi toksisitas dengan harapan untuk meningkatkan efektivitas,” terang Yani.
Dikatakan Yani, Tim Peneliti Unair menggunakan obat yang selama ini beredar di pasaran dan telah memiliki ijin edar.
“Dengan demikian tidak perlu lagi untuk mendapatkan izin edar karena sudah dimiliki oleh produk obat itu sendiri,” kata Yani.
Adapun 5 macam kombinasi obat dimaksud yakni, kombinasi pertama terdiri dari lovinavir, ritonavir, dan azitromisin, kombinasi kedua yaitu lovinavir, ritonavir, dan doxycycline, kombinasi ketiga lovinavir, ritonavir, dan klaritomisin, kombinasi keempat yakni hydroxychloroquine dan azitromisin, serta kombinasi kelima yaitu hydroxychloroquine dan doxycycline. MC Kalsel/scw