Pemprov Kalsel Terapkan 3T dalam Penanganan Covid-19

Kabid Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kalsel, Ahmad Yani, memberikan keterangan terkait penanganan Covid-19, Banjarmasin, Senin (15/6/2020). MC Kalsel/scw

Dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sedang gencar menerapkan 3T yakni tracing, testing, dan treatment.

Tracing merupakan upaya penelusuran baik dari kontak erat maupun kelompok atau klaster yang diduga berpotensi terpapar Covid-19.

Hasil tracing tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan testing, yakni pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil, baik melalui rapid test ataupun dilanjutkan dengan pengambilan swab.

Testing dikenal dengan kegiatan deteksi. Jadi, deteksi ada dua macam ada deteksi cepat (rapid) dan ada deteksi laboratorium,” ujar Kepala Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Akhmad Yani, Banjarmasin, Senin (15/6/2020).

Rapid test, lanjut Yani, dilakukan terhadap ODP ataupun OTG untuk mendapatkan hasil reaktif dan non reaktif bukan positif atau negatif.

“Artinya memberikan reaksi atau tidak, kalo reaktif berarti dalam tubuh kita terbentuk antibodi karena kita menggunakan antibodi,” terang Yani.

Dikatakan Yani, antibodi terbentuk antara 5 sampai 14 hari. Oleh karena itu, rapid test biasanya dilakukan 2 kali untuk hasil yang lebih meyakinkan.

“Kalau di rapid ternyata negatif, kita masih belum bisa memastikan, siapa tau antibodinya belum terbentuk. Oleh sebab itu, rapid test ini dilakukan dua kali, pertama dan hari ke 10. Karena, hari pertama hasil dari rapid bisa negatif dan mungkin hari ke sepuluh bisa saja positif, karena terbentuk antibodi. Walaupun kedua-duanya negatif, akan diteruskan dengan tes laboratorium menggunakan PCR,” jelas Yani.

Setelah dilakukan pemeriksaan, bagi yang terkonfirmasi positif tentu akan dilakukan perawatan (treatment), baik di rumah sakit maupun di gedung karantina.

Diketahui, Pemprov Kalsel memiliki dua gedung karantina yaitu di BPSDMD II dan Bapelkes dan tengah mengupayakan duan gedung tambahan yakni BPSDMD I dan Asrama Haji untuk menampung pasien Covid-19 dengan status OTG sampai dengan gejala ringan. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan