Masjid Terapung Bani Arsyadi Akan Berdiri Di Kalsel

Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor menyampaikan sambutan pada peresmian pemancangan tiang pertama dan penandatanganan prasasti masjid terapung Bani Arsyadi di Sungai Jingah Banjarmasin, Rabu (13/3/2019). MC Kalsel/tgh

Mimpi memiliki Masjid terapung di Kalsel khususnya Banjarmasin hampir terwujud. Karena  pemancangan tiang pertama Masjid Bani Arsyadi, di Jalan Sungai Jingah Banjarmasin dilakukan pada Rabu (13/3/2019)

Pemancangan tiang pertama dan penandatangan prasasti dilakukan secara langsung oleh  Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Masjid ini akan menjadi satu-satunya masjid di Kalsel, bahkan di Kalimantan yang bermodel terapung.

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan, sudah lama warga Sungai Jingah mencita-citakan memiliki mesjid terapung.  “Jadi, selain pasar terapung, Kalimantan Selatan juga memiliki Mesjid Terapung,” kata Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini.

Selain itu, Paman Birin menuturkan, ini momentum yang monumental, karena menurutnya dengan keberadaan masjid terapung di Sungai Jingah ini membuktikan bahwa masyarakat Sungai Jingah ini adalah masyarakat yang tradisional.

“Karena disini kita lihat sepanjangan masih rumah Banjar dengan nilai sejarahnya, yang bisa dikatakan Kampung lawas jar kami tu Sungai Jingah nih,”ucapnya.

Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor (tiga kiri) menandatangani prasasti Masjid Bani Arsyadi pada peresmian pemancangan tiang pertama dan penandatanganan prasasti masjid terapung Bani Arsyadi di Sungai Jingah Banjarmasin, Rabu (13/3/2019). MC Kalsel/tgh

Dalam kesempatan tersebut, Paman Birin juga memberikan bantuan guna pembangunan mesjid tersebut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menanamkan gotong-royong guna mempercepat pembangunan tempat ibadah salah satunya masjid “Bani Arsyadi” tersebut.

“Untuk itu, mari kita kaum muslimin untuk  bergotong royong dan InsyaAllah  pasti akan terwujud apa yang diharapkan,” kata Paman Birin.

Ia mengharapkan, masjid terapung ini juga dapat menambah ikon wisata, khususnya wisata religi yang nantinya dapat menjadi tempat transit saat ingin ke pasar terapung. “Jadi, misalkan pengunjung pasar terapung yang berangkat rumah pukul 4 atau 5 subuh, pas mau sholat subuh bisa mampir dulu disini dan lanjutkan lagi ke pasar terapung,” pungkas Paman Birin.

Sementara itu H Hawari selaku Ketua Panitia mengatakan, Langgar Bani Arsyadi yang sudah berusia ratusan tahunan dan sampai sekarang kondisi bangunan sudah tua dan lapuk serta kurang memadai untuk dipergunakan walaupun sudah beberapa kali direhap.

“Oleh karena itu, masyarakat dan pengurus langgar “Bani Arsyadi” berinisiatif untuk membangun yang lebih baik lagi, yaitu dengan mesjid terapung yang bangunannya agak sedikit menjorok kesungai,” katanya.

Ia menjelaskan, dengan luas bangunan 207 m dan berdiri di atas lahan seluas 780 m tersebut, mesjid rencananya akan dikonsep dengan arsitektur bangunan mengadaptasi dari arsitektur Masjid Madinah.

“Dianggarkan, pendanaan mencapai Rp 3 milyar, dan sekarang sudah hampir Rp1 milyar lebih, dan semoga bangunan tempat ibadah ini akan menjadi salah satu tujuan wisata religius karena dekat dengan makam atau kubah Surgi Mukti Sungai Jingah,” ucap Hawari. Adapun untuk antusias dan respon masyarakat terkait pembangunan mesjid terapung ini, Hawari menuturkan, responnya sangat tinggi sekali, karena Ia melihat ada dari masyarakat yang memberikan hasil penjualan rumahnya untuk pembangunan mesjid. “Responnya masyarakat sangat besar, dan sangat ditunggu sekali mesjid ini selesai,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan