Dalam rangka mengembangkan alat inovasi bantu pernafasan bayi alternatif Babies Respiratory Distress Recovery Device (BIRD CPAP) agar masuk ke dalam TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin mempresentasikan alat tersebut kepada Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel.
“Pembuatan alat inovasi bantu pernafasan bayi alternatif (BIRD CPAP) ini sangat membantu menurunkan tingkat kematian bayi pada tahun 2008 dari 14% hingga di tahun sekarang tinggal 4,5%,” ucap Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, Banjarbaru, Rabu (5/5/2021).
Safrizal sendiri mengungkapkan, alat tersebut layak untuk diikut lombakan di ajang perlombaan Inovasi Pelayanan Publik tahun 2021 yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Ada beberapa kriteria agar alat tersebut dapat masuk ke dalam jajaran pemenang yaitu, kriteria pembaharuan, efektif, dapat di replikasi serta dapat di kembangkan,” tuturnya.
Sampat saat ini, Tim pengembang alat inovasi telah memperbaharui kegunaan alat tersebut dari sebelumnya dinamakan BIRD 1 sekarang menjadi BIRD 2.
“Kelebihan BIRD 2 dari pada BIRD 1 yaitu telah dibuat penghangat udara dan humadity udara untuk bayi sehingga udara yang masuk ke bayi sesuai dengan suhu tubuhnya sekitar 36 – 37 Celcius,” ujar selaku tim inovator alat bantu bernapasan bayi Alternatif (BIRD CPAP), Prof. DR. dr. Ari Yunanto, Sp.A (K), S.H.
Ari juga menegaskan, udara yang masuk ke dalam badan bayi nanti aman, tidak kering karena dilembabkan. Jadi lebih mendekati alat CPAP yang ideal.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Suciati menambahkan untuk pengiriman berkas proposal perlombaan akan dikirimkan tanggal 11 mei 2021.
“Harapannya semoga alat ini bisa menjadi nomor satu untuk inovasi pelayanan publik tahun 2021, dan juga nanti kita mencoba untuk menggandeng perusahaan yang lain untuk pembuatan prototype sehingga lebih efektif,” pungkasnya. MC Kalsel/usu
