Kementerian LHK Salut Penanganan Sampah Di Banjarmasin

Kementerian LHK dalam dialog bersama Walikota Banjarmasin mengatakan Salut Penanganan Sampah Di Banjarmasin, hal itu dikatannya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018 di Siring Menara Pandang Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Minggu (15/04). MC Kalsel/rmd

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengapresiasi pola penanganan sampah, khususnya sampah plastik di Kota Banjarmasin. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengklaim Banjarmasin tergolong kota yang sukses mengelola sampah plastik.

Vivien mengacu pada indikator penerapan larangan pemakaian tas plastik di toko ritel modern sejak 2016 di Kota Banjarmasin. Melalui peraturan Walikota, ia mengatakan Banjarmasin mampu mereduksi sampah plastik hingga 52 juta lembar kantong keresek selama dua tahun.

“Ini adalah pencapaian luar biasa bagi bumi kita untuk menjaganya dari limbah sampah plastik yang sangat lama, baru bisa hancur, kabupaten/kota lain harus mencontoh Banjarmasin,” ujar Rosa Vivien Ratnawati ketika memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018 di Siring Menara Pandang Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Minggu (15/04/2018).

Dia menilai, sampah plastik pun mulai sedikit ditemukan di aliran Sungai Martapura yang membelah jantung Kota Banjarmasin. Hal ini menunjukkan ada kepedulian masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.

“Saya senang melihat kondisi sungai Banjarmasin, padahal sudah bagian yang paling hilir. Meskipun tetap ada sampah, tapi banyak yang organik, bukan plastik,” kata Vivien.

Vivien berharap, Kota Banjarmasin bisa meningkatkan penanganan sampah di sungai lebih baik lagi, sehingga sampahnya tidak sampai masuk ke laut. Menurut dia, volume sampah di laut saat ini sudah sangat besar. Kementerian mesti bersama-sama menangani sampah di lautan demi mewujudkan laut bebas dari pencemaran sampah pada 2025.

Mengutip data 2017, Vivien menuturkan, produksi sampah nasional mencapai 65,7 juta ton. Produksi sampah sebanyak itu jelas menjadi tanggungjawab bersama untuk menguranginya. Menurut Vivien, Kementerian berharap bisa menekan 30 persen sampah.

Adapun 70 persen sampah bisa ditangani, hingga nihil sampah yang mencemari lingkungan. ”Sebab ini demi kelangsungan kehidupan kita bersama juga,” papar Rosa Vivien.

Itu sebabnya, ia berharap Kota Banjarmasin bisa menjadi pelopor program pengurangan sampah secara nasional sesuai tema peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018: Sayangi bumi, bersihkan dari sampah. “Dapat terwujud paling lambat tahun 2025,” kata Vivien. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan