BBPOM Banjarmasin Gelar Aksi Germas Sapa

Peserta jalan sehat dan karnaval dari kalangan pelajar di Halaman eks kantor Gubernur di Banjarmasin, Minggu (19/11). Mc Kalsel / Tgh

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin menggelar jalan sehat dan karnaval serta zumba bersama, dalam rangka implementasi Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) di halaman eks kantor Gubernur di Banjarmasin, Minggu (19/11).

Kegiatan yang dihadiri pejabat, masyarakat serta pelajar ini merupakan salah satu upaya menggalang partisipasi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan keamanan pangan yang dikonsumsi sehari-hari.

Pembangunan pangan tidak hanya ditujukan kepada ketersediaan pangan secara kualitatif, tetapi harus memperhatikan keamanan, mutu dan gizi pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.

Kebutuhan ekonomi sektor pangan sedemikian rupa, sehingga sektor pangan adalah sektor yang menjanjikan yang banyak mengundang pelaku usaha.

“Untuk mengembangkan peluang yang luas ini, investasi di bidang pangan merupakan jawaban dari peluang terbuka baik dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi, teknologi, bahan baku dan bahan penolong,” ungkap Kepala BBPOM Banjarmasin Sapari.

Perkembangan teknologi produksi dan bahan pangan yang sangat pesat ini menyisakan permasalahan terkait keamanan pangan di antaranya pemilihan jenis pangan yang bergeser dari pangan domestik rumah tangga ke pangan olahan.

Disampaikannya, untuk permasalahan tersebut BPOM telah melakukan inisiasi untuk menjadikan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya, pengetahuan dan daya tangkapnya terhadap pangan yang dicemari bahan berbahaya.

“Pangan yang dicemari bahan berbahaya saat ini sudah dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, sementara regulasi terkait bahan berbahaya tersebut tidak hanya berada di suatu instansi tetapi terfragmentasi ke beberapa instansi,” katanya.

Dari hasil pengawasan yang dilakukan BBPOM di Banjarmasin menunjukkan bahwa pangan yang beredar di Kalimantan Selatan masih ada yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan mutu pangan.

“Hal tersebut terbukti dengan masih ditemukannya bahan berbahaya yang dicampurkan ke dalam pangan, yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan keamanan pangan masih perlu ditingkatkan,” lanjut Sapari. (Dha)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan