Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan

Sambutan Rektor Universitas Lambung Mangkurat yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si pada acara Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan dengan tema meningkatkan pembangunan perikanan dan kelautan di Hotel Q Dafam Banjarbaru, Sabtu (18/11). MC Kalsel/Scw

Dalam rangka berpartisipasi dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dan kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan mengadakan Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan 2017 dengan tema meningkatkan pembangunan perikanan dan kelautan berbasis mutu dan berkelanjutan yang di laksanakan oleh fakultas perikanan dan kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Sabtu (18/11) di Hotel Q Dafam Banjarbaru.

Rangkaian acara ini diawali dengan Laporan ketua panitia pelaksana oleh Hj. Irma Febrianti, S.Pi, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Rektor Universitas Lambung Mangkurat, yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik , Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si, kemudian dilanjutkan dengan Sambutan Gubernur Kalimantan Selatan yang dibawakan oleh Asisten tiga Bidang Administrsi Umum, Ir. Sugianor Norbach.

Menurut Ahmad Alim Bachri, “Kegiatan-kegiatan akademik seperti seminar ilmiah telah tumbuh berkembang dengan baik di Universitas Lambung Mangkurat dan ini membuktikan bahwa etoz pendidikan telah berkembang dengan baik”.

”Indonesia adalah negara yang memiliki garis pantai laut  terpanjang ke dua di dunia setelah Kanada, Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia oleh karena itu potensi perikanan dan kelautan merupakan salah satu potensi ekonomi terbesar yang selama ini tertidurkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah”.

Jika diperhatikan konsumsi ikan di seluruh masyarakat Indonesia dan jika dibandingkan dengan negara- negara lain didunia seperti Jepang dan Korea maka sangat jelas kita sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju, ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad Alim Bachri menjelaskan bahwa ekonomi kelautan menjadi pilar ekonomi nasional. 7 sektor ekonomi kelautan tersebut adalah perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumberdaya mineral, bangunan kelautan dan jasa kelautan.

Dengan luasnya potensi ekonomi kelautan ini maka peluang lulusan Ilmu Perikanan dan Kelautan untuk berkarir di dunia kelautan sangat terbuka meskipun dasar pendidikannya perikanan.

 

Langkah yang harus di ambil oleh perguruan tinggi khusus nya perguruan tinggi yang memiliki fakultas perikinan dan kelautan adalah langkah strategis dalam memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk menggalakkan proses pembangunan di sektor perikanan dan kelautan. Peranan perguruan tinggi dan fakultas perikanan dan kelautan dimasa yang akan datang menjadi semakin penting artinya bagi pembangunan nasional.

 

“Kawan-kawan yang bergelut dibidang kelautan dan perikanan masa depan bangsa ini berada dipundak dan ditangan kita semua”, ajaknya.

 

Beliau juga sangat mengharapkan dengan kebijakan baru pemerintah yaitu tentang kelautan, kemaritiman, dan lain sebagainya. Maka kondisi geografis Indonesia yang dimata dunia terdiri dari kepulauan dan maritim akan muncul sebagai ekonomi baru yang akan mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. (Scw)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan