Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin, Sapari mengatakan pada 3 Oktober lalu, telah dilaksanakan Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta lintas sektor lainnya. Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan suatu kenyataan bahwa belakangan ini banyak terjadi kasus penyalahgunaan obat. Buktinya banyaknya temuan kasus peredaran Obat Tanpa Izin Edar di Kalsel, diantaranya pada 5 September lalu, pada salah satu ruko di Jalan Teluk Tiram Banjarmasin ditemukan Obat Tanpa Izin Edar yang sering disalahgunakan sebanyak 11 juta 700 ribu butir dengan nilai 43,6 miliar rupiah. Menurut Sapari, keberhasilan Balai Besar POM di Banjarmasin pada pengungkapan kasus tersebut tidak terlepas dari sinergitas dan dukungan dari Kapolresta Banjarmasin melalui Timsus Bekantan. Atas kerjasama itulah, Badan POM memberikan penghargaan kepada Kepala BBPOM di Banjarmasin, Kepala Polresta Banjarmasin beserta Kanit dan Anggota Timsus Bekantan. Sapari berharap melalui pemberian penghargaan ini akan memotivasi semua pihak untuk semakin meningkatkan kinerja dalam rangka sinergitas antar instansi untuk mewujudkan “Save Kalsel dari Pil Jin atau Zenithâ. (NRH/RDM)