Selama Bulan Juni 2017 nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$ 643,47 juta atau naik 17,47 % dibanding ekspor Bulan Juni 2017 yang mencapai US$ 547,75 juta, dan naik 72,65 % jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan juli 2016 yang mencapai US$ 372,70.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (4/9).
Diah mengatakan komoditi utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan Juli 2017 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$ 535,97 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$ 90,47 juta, dan kelompok kayu ,barang dari kayu (HS 44) dengan nilai US$ 8,80 juta.
“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan Juli 2017 yakni Tiongkok dengan nilai US$ 193,33 juta, India dengan nilai 124,09 juta, dan Jepang dengan nilai US$ 108,45 ” kata Diah.
Lebih jauh Diah mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan Juli 2017 yakni sebesar US$ 73,05 juta atau turun 24,39% dibanding impor Bulan juni 2017 yang mencapai US$ 96,62 juta.
“Komoditi utama impor Kalsel Bulan juli 2017 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$ 53,26 juta, kelompok peralatan mekanik atau mesin (HS 84) senilai US$ 15,12 juta, dan kelompok peralatan listrik (HS 85) senilai 1,78 juta”
Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan Juli 2017 adalah Singapura dengan nilai US$ 49,22 juta, Tiongkok dengan nilai US$ 14,63 juta, dan Malaysia dengan nilai US$ 4,10 juta. MC Kalsel/Scw