Sampai Agustus 2023 ini, capaian pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) bagi warga tidak mampu sudah hampir 90 persen lebih. Dari data yang dihimpun Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tinggal satu kabupaten saja yaitu Kabupaten Balangan.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kalsel, Gusnanda Effendi mengatakan, belum selesainya pelaksanaan rehab rumah tersebut dikarenakan akses yang cukup jauh namun masih sesuai dengan yang ditargetkan di awal.
“Saat ini kita berupaya berkoordinasi dengan pelaksana dilapangan untuk bisa menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah kita sepakati di awal,” kata Gusnanda, Banjarmasin, Rabu (6/9/2023).
Total rumah yang diberikan bantuan rehab sebanyak 47 buah reguler dan ditambah 8 rumah dengan status kemiskinan ekstrem. Sehingga total ada sebanyak 55 buah rumah yang diselesaikan pada APBD murni 2023.
“Kita pun berharap bahwa kebermanfatan rumah ini segera dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena 2023 ada perbedaan. Selain rumah yang kita rehab, kita juga berikan peralatan rumah tangga seperti karpet plastik, kasur, rak piring, gorden, sprei, bantal, guling, sapu, serok, bak sampah, ember dan gayung. Sehingga masyarakat yang menempati rumah tersebut sudah siap huni,” ucap Gusnanda.
Diakuinya, hingga saat ini kendala yang terjadi di lapangan sebatas kendala kecil dan dapat diatasi. Seperti halnya akses untuk mencapai lokasi, dikarenakan jalan yang kecil serta terhalang jembatan sempit juga pohon tumbang.
“Pada peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Kalsel kemarin, Gubernur Sahbirin Noor secara simbolis memberikan satu kunci rumah untuk KPM di Banjarmasin, pertanda Pemprov Kalsel melalui kepemimpinan Paman Birin begitu memperhatikan masyarakat terutama yang belum memiliki rumah yang layak huni,” tambah Gusnanda.
Dirinya pun menegaskan bahwa untuk 2023 ini seluruh Kabupaten/Kota se-Kalsel telah tercapai semua sesuai target, sehingga pada Oktober nanti tinggal melaksanakan monitoring untuk melihat kondisi di lapangan.
“Untuk 2024 nanti, sampai saat ini kondisi belum terlihat adanya penambahan jumlah rumah yang kita rehab, akan tetapi kita menunggu peluang penambahan tersebut sekitar 10 persen, tapi kita juga harus memaklumi kondisi keuangan 2024 nanti,” tandas Gusnanda. MC Kalsel/Rns