Satgas Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kalimantan Selatan melakukan operasional penanggulangan bencana asap akibat karhutla dengan lima unit helikopter.
“Satgas udara saat ini, kita ada 5 pesawat (helikopter), tiga patroli dan dua pesawat water boombing,” ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Syamsudin Noor, Myr Lek Febrian Wijoseno, Minggu (30/7/2023).
Kemudian untuk patroli, masa operasinya menghampiri habis, sehingga hari ini menjadi penerbangan terakhir. Selanjutnya tersisa empat pesawat menunggu pesawat pesawat lain yang rencana akan diperbantukan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Hari ini efektif kita ada 2 pesawat dan nanti setelah siang rencana ada tambahan 1 lagi pesawat yang siap, semoga saja nanti izinnya dirilis BNPB sehingga siang nanti bisa efektif 3 pesawat untuk water boombing,” katanya usai menghadiri rapat harian Satgas Karhutla di Lanud Syamsudin
Upaya pengendalian juga dilakukan program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), hal ini umumnya untuk meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan atas ini sisi dari Badan Restorasi Gabut dan Mangrove (BRMG).
“TMC kita sudah saati ini sudah 2 periode, ini bekerja sama dengan pesawat TNI-AU dari skadron yang kedepannya dari BPBD bersama pihak swasta,” tutup Febrian Wijoseno. MC Kalsel/Fuz