Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mencatat nilai ekspor Kalimantan Selatan mengalami kenaikan 0,35 persen di bulan Maret 2021 jika dibandingkan bulan sebelumya.
“Ekspor barang asal Kalimantan Selatan mencapai US$522,93 juta atau naik sebesar 0,35 persen dibanding nilai ekspor bulan Februari 2021 yang mencapai US$521,12 juta,” kata Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Kamis (15/3/2021).
Sedangkan, jika dibandingkan periode Maret tahun lalu yang mencapai
US$820,88 juta, ekspor di bulan Maret 2021 mengalami penurunan sebesar 36,30 persen.
“Adapun kelompok komoditas barang yang paling banyak diekspor adalah kelompok bahan bakar mineral sebesar US$371,62 juta dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$199,13 juta,” kata Edy.
Sementara itu, BPS Kalsel juga mencatat nilai impor Kalsel di bulan Maret 2021 mengalami penurunan 33,23 persen dibanding bulan Februari 2021, dari US$44,66 juta menjadi US$29,82 juta.
“Jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Maret 2020, nilai tersebut turun sebesar 49,56 persen yang pada saat itu nilainya mencapai US$59,12 juta,” kata Edy.
Edy menyebutkan, impor tertinggi Kalsel disumbang Singapura dengan nilai US$20,09 juta, diikuti Malaysia dengan US$3,53 juta, dan Tiongkok dengan nilai US$3,18 juta.
“Neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan tetap menunjukan nilai yang positif, yaitu surplus sebesar US$493,11 juta. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan neraca perdagangan ekspor impor pada bulan Februari 2021 lalu yang surplus sebesar US$476,46 juta,” kata Edi. MC Kalsel/scw