Kepala Badan Ketahanan Pangan RI, Agung Hendriadi melakukan kunjungan lapangan bersama Kantor Staf Presiden (KSP) dalam rangka monitoring dan evaluasi program prioritas nasional yaitu program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau P2L di kawasan kelompok wanita tani sri rejeki, Banjarbaru.
Kunjungan BKP RI dan KSP disambut langsung oleh Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, Jajaran Dinas Ketahanan Pangan Kota Banjarbaru, anggota kelompok tani wanita dan tamu undangan lainnya.
Sebelum memasuki kegiatan, rombongan melakukan panen sayuran selada dan melakukan penanaman bibit cabai rawit.
Pada kesempatannya, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) RI Agung Hendriadi mengatakan kegiatan Perkarangan Pangan Lestari (P2L) dalam rangka mendorong kelompok tani wanita untuk mampu memproduksi pangannya sendiri. Paling tidak untuk kebutuhan keluarga dan dapat membantu pendapatan perekonomian masyarakat.
“Hari ini kita lakukan kunjungan di kelompok wanita tani sri rejeki untuk memantau sejauh mana perkembangan program P2L di Kalsel. Setelah dilihat ternyata program P2L di Kalsel khususnya di Banjarbaru sangat bagus sekali dan hasil panen yang dihasilkan cukup bagus,” kata Agus, Rabu (31/3/2021).
Apalagi beberapa waktu lalu Kalsel mengalami musibah banjir di beberapa daerah termasuk Kota Banjarbaru. Maka dalam hal ini Kelompok Wanita Tani Sri Rejeki dilihat sangat baik dapat bangkit dari pasca banjir tersebut. Terlihat di perkarangan rumahnya hasil pertanian sayur sangat bagus.
Selain itu, pihak Badan Ketahanan Panganan RI juga telah menyalurkan bantuan dana selama dua tahun ini. Tahap pertama diberikan bantuan dana untuk pembangunan kawasan P2L dan tahap kedua untuk pengembangan P2L.
“Bantuan tahap ketiga ini diharapkan kelompok wanita tani sri rejeki dapat mandiri serta mampu menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan hasil perkebunan sayurnya serta mensejahterakan masyarakatnya,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono mengatakan program perkarangan pangan lestari mempunyai peluang untuk dikembangkan secara optimal dan dapat menopang kehidupan masyarakat.
“Pekarangan sebagai salah satu praktek sederhana. Sangat dekat dengan kegiatan masyarakat sehari-hari dan dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman obat keluarga serta sebagai penyediaan bahan pangan rumah tangga,” tuturnya.
Menurutnya dengan adanya Program P2L, merupakan salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat dalam memahami dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di sekitar lingkungannya.
“Apalagi potensi pertanian dan peternakan Kota Banjarbaru cukup besar secara alami didukung oleh sumberdaya alam yang ada. Sehingga potensi tersebut hendaknya dikelola secara tepat dan berkelanjutan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh