Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalsel melalui bidang PSP menggelar pertemuan percepatan pelaksanaan prasarana dan sarana kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2021.
Kegiatan ini dalam rangka untuk mengalokasikan percepatan kegiatan APBN di tahun 2021.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, Syamsir mengatakan pada anggaran tahun 2021, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian mengalokasikan untuk pengelolaan air irigasi pertanian diantaranya rehabilitasi jaringan irigasi tersier sebanyak 80 unit, pengembangan embung pertanian sebanyak 8 unit dan pengembangan irigasi perpompaan sebanyak 14 unit.
“Untuk perlindungan dan perluasan area fokus pada kegiatan optimasi lahan rawa yaitu mengembangkn lahan rawa menjadi lahan yang produktif seluas 5.200 Ha,” katanya, Banjarbaru, Senin (22/3/2021).
Ia menambahkan, Ditjen prasana dan sarana pertanian juga mengalokasikan anggaran untuk kegiatan dukungan alat mesin pertanian, penerapan kartu tani sebagai alat menebus pupuk bersubdi dan pembiayaan untuk mendukung asuransi pertanian.
Syamsir berharap kepada semua Kabupaten/Kota untuk mendukung semua program agar dapat berjalan lancar dan sukses serta bisa dilaksanalan dengan baik.
“Sehingga Kalsel dapat menjadi lumbung pangan nasional dalam pengembangan pertanian baik di laham rawa lebak, rawa pasang surut, lahan kering dan yang paling penting kita dapat meningkatlan capaian luas tambah tanam dan capaian produksi padi sehingga kesehjahteraan padi meningkat,” tuturnya.
Selain itu, ada target yang harus bisa dicapai pada triwulan pertama sehingga bisa terealisasikn dengan baik.
“Karena dari pusat ada mempunyai target untuk anggaran di triwulan pertama sebanyak 40% harus terealisasikan”, ucap Kepala Seksi lahan dan Irigasi, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, Urip Widodo.
Maka dari itu, dengan pertemuan ini bisa diketahui apa saja kendala ataupun solusi agar bisa dicapai dengan maksimal.
“Diadakan pertemuan ini untuk yang ada di Kabupaten/Kota agar serapannya bisa tercapai dan mengetahui apakah di dalam kegiatan yang dilaksanakan ada kendala,” jelasnya. MC Kalsel/usu