Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum Sekdaprov Kalsel, Ahmad Bagiawan menerima Visitasi Kepemimpinan Nasional Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVI Tahun 2024 di Aula Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kalimantan Selatan (BPSDMD), Banjarbaru, Selasa (30/7/2024).
Tujuan kegiatan visitasi kepemimpinan nasional ini memiliki tujuan yang sangat strategis, yaitu untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengaktualisasikan kepemimpinan.
Asisten Bidang Administrasi Umum Sekdaprov Kalsel, Ahmad Bagiawan menyampaikan, Kalsel terus berkomitmen sebagai pintu gerbang dan penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Komitmen ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalsel Tahun 2021- 2026, dimana kami telah menetapkan visi pembangunan “Kalimantan Selatan Maju (makmur, sejahtera dan berkelanjutan) sebagai Gerbang Ibu Kota Negara,” katanya.
Gia menjelaskan, secara bertahap dan terukur, Pemprov Kalsel memulai langkah berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan Kalsel kepada sektor pertambangan.
“Kami melakukan ini melalui kebijakan-kebijakan transformasi ekonomi, beralih dari sektor industri ekstraktif ke sektor pertanian, pariwisata, serta hilirisasi industri,” ujarnya.
Lebih lanjut Gia menjelaskan, langkah ini diambil dengan penuh pertimbangan dan perencanaan yang matang, mengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan ekonomi kelestarian lingkungan.
“Dari sini kita dapat melihat, pembangunan
Provinsi Kalsel diarahkan untuk meningkatkan daya saing daerah. Hal ini kami lakukan melalui akselerasi pembangunan pada berbagai bidang untuk mewujudkan visi Kalsel Maju,” jelasnya.
Sebagai gambaran, Indeks Pembangunan Manusia di Kalsel mengalami peningkatan yang signifikan. Dari 69,65 pada 2017, kini telah mencapai 74,66 pada 2023. Dalam hal pembangunan desa, Kalsel telah mencapai kemajuan. Di 2024 berhasil mengentaskan seluruh desa tertinggal, mencapai target dua tahun lebih cepat dari yang direncanakan. Bahkan kini, 88 persen desa di Kalsel berstatus desa mandiri dan desa maju, dengan Indeks Desa Membangun (IDM) mencapai 0,79, melampaui rata-rata nasional.
“Ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa,” ucapnya.
Selanjutnya, di bidang lingkungan hidup, Kalsel telah melaksanakan program revolusi hijau yang berhasil memulihkan lahan kritis seluas 184.102 hektare. Sehingga lahan kritis di Kalsel yang semula seluas 642.580 hektare, kini turun menjadi 458.478 hektare.
Oleh karena itu, melalui kegiatan visitasi kepemimpinan nasional ini, para peserta dapat melihat langsung dan mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang utuh. MC Kalsel/scw