Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, berkolaborasi dengaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel meninjau Bahan Pokok di Pasar Sentra Antasari yang merupakan salah satu pasar tradisional yang menjadi acuan pencatatan inflasi. Kegiatan bertujuan untuk memastikan harga bahan pokok agar tidak ada mengalami kenaikan di pasaran.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan mengatakan, pemantauan ke Pasar Induk Sentra Antasari dari pedagang beras, telur ayam, telur itik, daging ayam, daging sapi, minyak goreng, gula pasir, bawang merah putih dan ikan. Hasilnya untuk harga tidak ada mengalami kenaikan begitupun ketersediaan masih aman.
“Kami ingin pastikan rantai pasokan bahan pokok dari distributor ke pengecer hingga tingkat konsumen telah berjalan aman dan lancar,” kata Sulkan, Banjarmasin, Sabtu (1/6/2024).
Sulkan meminta, bagi masyarakat di Banua, hendaklah tidak melakukan aksi memborong untuk memenuhi keperluan sehari-hari, meski sebentar lagi akan menghadapi Hari Raya Iduladha, supaya tidak terjadi kekosongan bahan pokok dan kenaikan harganya di pasaran.
“Kegiatan Pasar Murah terus gencar dilakukan secara bergiliran ke 13 Kabupaten dan Kota, hingga 14 Juni 2024 mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Auditor Ahli Pertama (BPKP) Kalsel, Muhammad Fadli menambahkan, dari hasil komunikasi dengan pedagang skala besar dan kecil untuk bahan pokok tidak ada mengalami kenaikan dan ketersediaannya dipastikan aman hingga bulan depan.
Ia mengapresiasi, digelarnya pemantauan ini bersama Dinas Perdagangan Kalsel, juga didampingi Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin.
“Harga ikan dan daging tidak mengalami kenaikan signifikan, tetapi semuanya masih tergantung dari permintaan masyarakat,” ujarnya. MC Kalsel/scw