Dalam upaya menjalankan transformasi sistem kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan berfokus pada enam pilar transformasi kesehatan, salah satunya adalah layanan primer. Pelayanan primer menjadi pilar utama yang ditekankan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian indikator kesehatan nasional.
Namun, data menunjukkan bahwa hingga tahun 2021, bidang pelayanan pada SPM kesehatan kabupaten/kota belum berhasil mencapai target 100 persen. Masalah kesehatan yang ada diantaranya pelayanan ANC rendah, ibu hamil tinggi, cakupan imunisasi rendah, dan tingginya kematian ibu akibat pendarahan.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Raudatul Jannah melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Nurul Ahdani pada pembukaan Workshop Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Senin (27/5/2024).
“Hal ini menunjukkan bahwa unit pemberi layanan kesehatan belum cukup dekat dengan masyarakat untuk memenuhi standar pelayanan minimal,” kata Nurul.
Berdasarkan hasil long form sensus penduduk 2020 menunjukkan angka kematian ibu di Indonesia sebesar 189 per 100.000 kelahiran hidup, untuk angka kematian neonatal sebesar 9,30 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 16,85 per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi Kalimantan Selatan, tahun 2023 angka kematian ibu dan angka kematian bayi mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu angka kematian ibu 145 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian neonatal 10 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 11,7 per 1000 kelahiran hidup.
Sehingga, untuk meningkatkan kualitas audit maternal perinatal melalui surveilans kematian ibu dan bayi, diharapkan semua kematian ibu dan bayi dapat teridentifikasi kemudian dianalisis sehingga menghasilkan rekomendasi dan dapat dilakukan penaggualangan (action).
“Apabila proses tersebut berjalan dengan baik maka akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan dapat menurunkan kematian ibu dan bayi,” ujar Nurul.
Oleh karena itu, Peningkatan layanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dapat dilakukan dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana prasarana, SDM serta memperkuat manajemen diseluruh layanan primer di Tanah Air akan membantu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan menurunkan angka kematian Ibu dan bayi.
Selain itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan program pelayanan kesehatan.
“Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan dapat membuat masyarakat semakin sadar dan teredukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan, seperti kematian maternal dan perinatal,” jelas Nurul.
Semua inisiatif tersebut harus diterapkan dengan sistematis dan konsisten, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang sehat dan sejahtera. Kita semua perlu berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, bukan hanya untuk kita sendiri namun juga untuk generasi masa depan. MC Kalsel/scw