Ubah Hobi Jadi Karya Tulis, Dispersip Kalsel Hadirkan dr. Gia Pratama

dr. Gia Pratama selaku pembicara pada kegiatan Embara Buku dan Temu Penulis yang diselenggarakan oleh Dispersip Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (14/3/2020). MC Kalsel/Jml
 

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan semakin gencar meningkatkan minat baca anak muda di Kalsel dengan menghadirkan seorang penulis muda best seller dr. Gia Pratama.

Bertajuk Embara Buku dan Temu Penulis, Bang Gia sapaan akrabnya membagikan tips kepada pemuda Kalsel bagaimana mengubah hobi menjadi suatu karya tulis.

Menurut dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit di Jawa Barat tersebut mengatakan, bagi orang yang ingin menjadikan hobi sebagai karya tulis harus pandai membagi waktu.

dr. Gia Pratama (tengah) berfoto bersama peserta Embara Buku dan Temu Penulis di Aula Dispersip Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (14/3/2020). MC Kalsel/Jml

Gia mengakui bahwa dirinya hanya memiliki waktu satu jam salamsatu hari untuk menulis buku atau novel yakni setelah salat subuh sampai pukul enam pagi.

“Saya kan bekerja sebagai dokter, jadi waktu saya lebih banyak habis di rumah sakit. Untuk menulis biasanya setelah salat subuh. Biasanya saya juga membagi kepribadian saya menjadi dua yakni Gia sebagai penulis,” ujar Gia, Banjarmasin, Sabtu (14/3/2020).

Gia juga mengungkapkan bahwa selain pandai membagi waktu, Ia juga membagi kepribadiannya menjadi dua yakni sebagai penulis dan sebagai editor.

“Pribadi penulis dan editor jangan sampai digabung, jadi saya juga membagi kepribadian saya jadi dua satu Gia sebagai penulis dan satunya sebagai editor. Saat jadi penulis, saya tuangkan semua yang ada di kepala saya, sedangkan saat jadi editor saya akan membenahi apa yang sudah saya tulis tadi,” ucap Gia.

Terkait dengan buku atau novel yang diangkat menjadi film, Gia menilai bahwa kedua jenis karya tersebut merupakan jenis karya yang berbeda.

Menurutnya, novel yang diangkat menjadi film tidak akan menurunkan minat baca seseorang, justru dengan diangkat menjadi film akan memperkaya dan memperkuat imajinasi seseorang saat membaca buku atau novel dari cerita dasar film tersebut.

“Buku yang diangkat menjadi film menurut saya tidak masalah, justru itu akan memperkaya imajinasi seseorang saat membaca bukunya. Apalagi cerita yang ada di dalam buku atau novel lebih detail dari yang di filmkan” tukas Gia.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie yang diwakilkan oleh Kabid Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Wildan Akhyar mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya Pemprov Kalsel melalui Dispersip untuk meningkatkan minat baca anak muda Kalsel yang berfokus pada literasi.

“Jadi kami mendatangkan penulis bestseller maupun pendongeng kelas nasional untuk membagikan ilmu literasi kepada anak muda di Kalsel,” pungkas Akhyar. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan