Upaya Melestarikan Budaya Sungai, Pemprov Kalsel Selenggarakan Lomba Jukung

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melestarian budaya sungai dengan menggelar Lomba balap Jukung Tradisional Piala Paman Birin Tahun 2024 di Sungai Martapura, Kelurahan Benyiur, Banjarmasin, Minggu (4/2/2024).

Lomba jukung ini diikuti dari berbagai daerah dan peserta sekitar 128 tim yang terbagi menjadi dua yaitu Grup A dan Grup B. Total hadiah yang disiapkan puluhan juta rupiah.

Adapun format perlombaan jukung tradisional ini menggunakan jukung formasi B6, di mana satu jukung ditempati oleh 6 orang dengan jarak perlombaan mencapai 400 meter, dengan menerapkan sistem gugur untuk menentukan pemenang.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah mengatakan lomba ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali budaya sungai yang semakin terpinggirkan.

“Lomba ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengenalkan jukung kepada generasi muda dan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian dan kebersihan sungai serta memantapkan sungai sebagai ikon atau identitas Banua kita,” kata Husnul Hatimah.

Selain itu, sportivitas menjadi hal yang sangat penting dalam Lomba Jukung ini. Lomba Jukung bisa berjalan dengan baik dan lancar jika seluruh pihak, mulai dari peserta, tim, perangkat pertandingan, hingga panitia pelaksana, menjunjung tinggi sportivitas.

“Dengan bersikap sportif, lomba jukung dapat menciptakan juara yang terbaik, ” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel, Budiono mengatakan kegiatan seperti ini akan terus didukung khususnya olahraga tradisional jukung di sepanjang sungai Martapura yang ada di Kalsel.

“Kegiatan olahraga tradisional jukung ini akan terus kita dukung untuk pelestarian budaya sekaligus mencari talenta muda yang berbakat untuk nantinya dibina menjadi atlet dayung yang profesional,” kata Budiono.

Budiono mengatakan dengan adanya lomba balap jukung tradisional ini sangat berdampak sekali bagi pelaku UMKM warga sekitar. Karena dagangan mereka dibeli oleh para penonton kegiatan tersebut.

“Selain sebagai hiburan warga. Kegiatan ini berdampak kepada pertumbuhan ekonomi warga khususnya pelaku UMKM,” ujarnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai