Gerakan PSN 3M Plus: Upaya Pencegahan dan pengendalian DBD di Kalsel

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Kalsel bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel mengadakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak di seluruh SMA,SMK dan SLB di Kalsel, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Raudatul Jannah melalui Kabid P2P Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J), yaitu upaya membentuk jumantik baik di rumah maupun di sekolah-sekolah dengan melibatkan siswa, guru, tenaga pendidikan, maupun anggota keluarga sebagai jumantik, untuk mencegah dan mengendalikan DBD di Kalsel.

“Meski tingkat kejadian DBD terus mengalami penurunan, namun penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang cukup signifikan,” kata Anhar di SMA Negeri 8 Banjarmasin, Jumat (2/2/2024).

Adapun dampak sosialnya meliputi kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan hidup. Sementara itu, dampak ekonominya meliputi biaya pengobatan serta biaya produktivitas yang hilang akibat absensi kerja atau kehilangan pekerjaan.

Kalsel sendiri merupakan daerah endemis DBD, dimana hampir seluruh Kabupaten/Kota ditemukan kasus DBD setiap tahunnya. Pada tahun 2023 data rekapitulasi kasus DBD di Kalsel sebanyak 3113 kasus dengan 20 kematian akibat DBD dan tahun 2024 sampai tanggal 30 Januari tercatat 1.124 kasus dengan 8 kematian.

“Meskipun belum ada obat untuk penyakit DBD dan vaksin untuk mencegah virus dengue masih berbayar dengan harga yang mahal, satu-satunya cara yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan pengendalian vektor penular alias nyamuk Aedes aegypti,” ujarnya.

Untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah terjadinya peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB), maka diperlukan adanya juru pemantau jentik (Jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan PSN dengan 3m plus.

Kegiatan PSN ini dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah, seperti yang dilakukan di SMA 8 Banjarmasin, dan melibatkan siswa, guru, tenaga pendidikan, dan anggota keluarga sebagai jumantik.

“Saya berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkelanjutan, untuk menanggulangi DBD di Kalsel,” harapnya.

Dalam setiap individu, kebersihan rumah atau lingkungan tempat tinggal harus dijaga dengan bersih dan rapi, dengan menjaga sampah tidak berserakan. Selain itu, perlu ada kesadaran untuk selalu melakukan 3m plus (menutup, menguras, mengubur, dan memanfaatkan barang bekas sebagai tempat air).

“Dengan mempraktikkan kegiatan ini dengan serius, penyebaran virus yang menimbulkan DBD akan menurun dan pola hidup yang lebih sehat bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita,” katanya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai