DP3A-KB Kalsel Terus Gencarkan Edukasi Pencegahan Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus memberikan edukasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak di tahun 2024.

Kepala DP3A-KB Provinsi Kalsel, Adi Santoso menyampaikan, kenaikan angka kasus kekerasan di tahun 2023 dikarenakan semakin terbukanya sistem informasi dan tentunya memudahkan masyarakat untuk melaporkan kejadian yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

“Jumlah kasus kekerasan tahun 2022 sebanyak 616 kasus dan di tahun 2023 meningkat menjadi 621 kasus atau meningkat 5 kasus dari tahun sebelumnya,” ucap Adi, Banjarbaru, Rabu (10/1/2024).

Adi menjelasakan, saat ini para korban, keluarga korban sudah tidak malu lagi melaporkan kejadian kekerasan yang terjadi di lingkungannya.

Oleh karena itu, menyikapi hal tersebut DP3AA-KB Kalsel terus berkoordinasi dengan UPTD PPA di Kabupaten/Kota untuk semakin memaksimalkan aduan pelayanan.

“Kita telah menjalankan pelayanan penanganan kasus (dalam hal ini dilakukan oleh UPTD PPA Provinsi Kalsel) serta menyuarakan dan kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak,” kata Adi.

Selanjutnya, jajaran DP3A-KB juga memperkuat pengembangan jejaring dengan organisasi kemasyarakatan sebagai unit yang peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak dengan mendorong pembentukan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

“Kita juga memanfaatkan program Perlidungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) tingkat Desa/Kelurahan, Partisipasi dan Program Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA), dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA),” jelasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai