Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Workshop Tari Daerah dengan mengundang puluhan penata tari, musik, tata rias dan busana dari 13 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Seksi Kesenian, D. Sunjaya Adhiarso mengungkapkan Workshop ini sebagai langkah awal untuk memberikan pembelajaran kepada para seniman di Kalsel, agar tetap terpelihara dan berkembang di masa sekarang.
“Hal ini menjadi upaya kami dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan apresiasi budaya antar pelaku seni, pemerhati dan penikmat seni yaitu masyarakat pada umumnya,” ucapnya, Banjarmasin, Senin (11/12/2023).
Lebih lanjut dijelaskannya, berbagai jenis kesenian lokal yang perlu dikembangkan salah satunya adalah seni tari yang garapannya tidak meninggalkan unsur – unsur budaya lokal.
“Dalam workshop kali ini, kami memberikan berbagai macam materi yaitu penulisan naskah sinopsis, tata rias, busana, musik dan penataan tari daerah. Hal ini menjadi dasar para peserta apabila ingin menggarap karya tari daerah,” terangnya.
Lalu, untuk materi – materi yang dipaparkan akan dijelaskan langsung oleh Suwarjiya dengan materi penulisan sinopsis tari, Dewi Rukmini dengan materi Tata rias dan Busana, Firhansyah dengan mater penataan Tari, dan Lupi Anderiani penataan musik.
Dengan digelarnya workshop Tari Daerah ini Sunjaya berharap banyak mendapatkan pembekalan ilmu untuk perkembangan serta kemajuan tari di Kalimantan Selatan.
“Supaya tarian daerah banja kita memiliki daya saing dan berprestasi di tingkat nasional,” tuturnya.
Sebagai informasi, setiap tahunnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Festival Karya Tari Daerah (FKTD) setial tahunnya sebagai ajang untuk para seniman tari menampilmam tari daerah yang mereka miliki di setial kabupaten/kota. Dan pemenang nanti akan mewakili di ajang nasional yaitu Parade Tari Nusantara. MC Kalsel/usu/ARH
