Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar workshop deteksi dini penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023, Banjarmasin, Selasa (21/11/2023).
Deteksi dini merupakan upaya yang efektif untuk mencegah dan meminimalisir kejadian wabah atau KLB pada suatu kelompok masyarakat, oleh karenanya upaya penemuan kasus secara aktif harus lebih dominan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Diauddin diwakili Sekretaris, Tanwiriah mengatakan saat ini, target nasional kinerja pelaporan SKDR menetapkan capaian indikator “ketepatan” minimal 80% dan capaian indikator “kelengkapan” minimal 90% dari seluruh unit pelapor.
“Capaian indikator kinerja pelaporan SKDR Kalimantan Selatan pada minggu ke-45 ada di atas target nasional, yaitu “ketepatan” sebesar 92.87% (minggu sebelumnya 92.94%) dan “kelengkapan” sebesar 96.34% (minggu sebelumnya 95.22%),” katanya.
Oleh karena itu, untuk capaian indikator kinerja pelaporan SKDR Provinsi Kalimantan Selatan secara kumulatif (minggu 1-45) masih di atas target nasional, yaitu capaian indikator “ketepatan” sebesar 92.71% (>80%) dan capaian indikator “kelengkapan” sebesar 99.53% (>90%).
“Secara kumulatif capaian indikator kinerja pelaporan SKDR masing-masing kabupaten/kota di Kalimantan Selatan sampai dengan minggu ini juga telah mencapai target, ucapnya.
Saat ini, rencana strategis nasional menetapkan jumlah alert yang direspon kabupaten/kota minimal 80%. Pada minggu ke-45 muncul 78 alert (minggu sebelumnya 62 alert). Dari jumlah tersebut belum ada yang bersatus KLB. Alert minggu ke-45 yang telah direspon/verifikasi, sebanyak 75 (96.15%) dan yang direspon/verifikasi dalam waktu <24 jam sebanyak 67 (85.89%)
“Pada minggu ke-45 terdapat 13 jenis penyakit potensial KLB yang dilaporkan dengan jumlah total kasus sebanyak 2.193 dari 59.398 total kunjungan. Penyakit dengan jumlah kasus terbanyak yaitu Diare Akut (1.109 kasus), Pneumonia (364 kasus), ILI (309 kasus), Suspek Demam Tifoid (166 kasus) dan Suspek Dengue (174 kasus)”, kata Diauddin
Sehingga diharapkan Kabupaten/kota agar meningkatkan pembinaan terhadap unit pelapor yang belum mengirimkan laporan tepat waktu di setiap minggunya,dan meningkatkan kualitas respon alert yang muncul dalam waktu <24 jam, sesuai format verifikasi peringatan dini di SKDR serta berkoordinasi dengan unit pelapor untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan atau pencegahan KLB. MC Kalsel/tgh