Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengapresiasi terlaksananya Workshop Kemitraan UKMK Sawit Hilirisasi UKMK Sawit 2023, yang bertujuan untuk pengembangan produk hilirisasi dari kelapa sawit, sehingga bersama-sama mengembangkan produk turunan tersebut agar dapat memberikan nilai tambah bagi petani pekebun di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Suparmi saat membuka acara tersebut di Banjarbaru, Selasa (17/10/2023).
Diketahui, data statistik perkebunan pada 2022 menunjukkan bahwa Kalsel memiliki luasan perkebunan kelapa sawit sebesar 443.802 hektare.
“Luasan yang cukup signifikan ini dikelola oleh 86 perusahaan perkebunan besar baik swasta maupun negara. Sekitar 24 persen dari total luasan ini diusahakan oleh para petani rakyat dengan luasan mencapai 107.582 hektare. Tidak hanya dari segi produksi namun juga dari sisi industri hilir, kita dapat melihat bahwa sektor hilir perkebunan kelapa sawit juga berkembang pesat di Kalsel,” kata Suparmi.
Saat ini, terdapat 46 pabrik kelapa sawit yang menghasilkan sekitar 5,3 juta ton tandan buah segar (tbs) setiap tahunnya. dari tbs tersebut, produksi crude palm oil (cpo) mencapai 1,1 juta ton per tahun. Beberapa produk turunan kelapa sawit telah diprioritaskan seperti sabun cair, minyak sawit merah, sabun mandi, detergen dan kerajinan
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan dan kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat penting dalam memajukan perekonomian Kalsel.
Diketahui, dari peningkatan pendapatan para petani pekebun sawit hingga penyerapan tenaga kerja, sektor kelapa sawit memberikan kontribusi yang signifikan pada penerimaan devisa negara, pertumbuhan produk domestik bruto (pdb), serta penyediaan bahan baku bagi industri di Kalsel.
“Dari sini dapat kita lihat bahwa sektor kelapa sawit memiliki peran yang strategis dalam menopang perekonomian Kalsel,” ujar Suparmi. MC Kalsel/scw
