Pemprov Gelar Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit Kalsel

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) berkolaborasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) melaksanakan Sosialisasi dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit Kalsel yang merupakan salah satu program kerja GAPKI tahun 2023, Banjarmasin, Kamis (5/10/2023).

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Kepala Disnakertrans Provinsi Kalsel, Irfan Sayuti mengapresiasi digelarnya sosialisasi dan workshop ini.

“Kegiatan ini diharapkan mampu mewujudkan sistem kerja di lingkungan industri perkebunan kelapa sawit yang lebih ramah terhadap pekerja perempuan, sehingga pemenuhan hak terhadap pekerja tersebut bisa lebih baik,” ucap Irfan.

Sementara itu, Ketua GAPKI Cabang Kalsel, Eddy S Binti, menyebutkan jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalsel sebanyak 86 perusahaan, dan yang sudah menjadi anggota GAPKI sebanyak 53 perusahaan atau 62 persen. Luas lahan 253,000 Ha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 68.528 orang yang terdiri dari 16.447 perempuan dan 52.081 laki-laki. Industri kelapa sawit memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap devisa negara. Pada Triwulan IV 2022 produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 1,8 juta ton (laporan perekonomian Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Mei 2023).

“Banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh industri kelapa sawit, perempuan menjadi bagian penting di dalamnya. Pekerja perempuan turut serta hampir disetiap tahap produksi. Mulai dari pemupukan, penyiangan, penyemprotan, bahkan sampai pada pemungutan brondolan,” ujar Eddy.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 100 peserta, terdiri 50 peserta Dinas, Instansi, Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota, dan Perwakilan Perusahaan Kelapa Sawit di Kalsel. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai