Baayun Maulid, Tradisi Budaya Kalsel yang Terus Dipertahankan

Sejumlah anak-anak hingga dewasa mengikuti tradisi Baayun Maulid di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Untuk mengangkat dan mempertahankan budaya dan tradisi islami di Kalimantan Selatan (Kalsel) serta memperingati kelahiran Maulid Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat kembali menyelenggarakan tradisi adat khas Kalsel yaitu Ba’ayun Maulid, Banjarbaru, Kamis (5/10/2023).

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setdaprov Kalsel, Husnul Hatimah mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu kekayaan budaya islami bagi masyarakat di Kalsel.

“Peringatan maulid yang disertai prosesi baayun maulid merupakan salah satu bentuk kegiatan maulid yang perlu kita pelihara dan dilestarikan keberadaannya,” kata Husnul.

Husnul menyampaikan, kegiatan yang diikuti 208 peserta dengan peserta termuda berumur 16 hari dan peserta tertua berumur 76 tahun diharapkan jangan sampai kehilangan makna, dan sudah menjadi keharusan untuk memaknai arti yang terkandung didalam peringatan maulid ini, terutama makna kecintaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

“Peringatan maulid harus menjadi waktu yang mengisi peningkatan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, serta suasana yang dapat mempengaruhi lingkungan kita untuk menggemarkan sunnah rasul yang benar sesuai dengan ajaran yang sebenar-benarnya,” ujar Husnul. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai