Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perindustrian (Disperin) mengupayakan daya saing produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui model pembinaan berbasis sentra, yaitu One Village One Product (OVOP).
“Memang pembinaan IKM OVOP berfokus pada aspek yang dapat mendorong IKM go global, khususnya aspek inovasi pengembangan produk yang berorientasi pada permintaan pasar, perluasan akses pasar dan peningkatan citra,” kata Kepala Disperin Provinsi Kalsel, Mahyuni, Banjarbaru, Jumat (1/9/2023).
Disampaikan Mahyuni, konsep pembinaan IKM OVOP di lokasi sentra merupakan salah satu aktifitas kegiatan sebagai motivasi agar produknya mampu meningkatkan mutu, produktifitas kerja IKM guna memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
“Maka dari itu, pembinaan IKM di lokasi sentra melalui pendekatan OVOP memiliki tiga prinsip dasar, yaitu local yet global yang artinya mengupayakan potensi lokal untuk menghasilkan produk yang berdaya saing global, self reliance and creativity yang menekankan bahwa kemandirian masyarakat setempat menjadi motor pendorong utama dari program OVOP dan human resource development, yaitu pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting terhadap kesuksesan atau keberlangsungan dari program OVOP tersebut,” tutur Mahyuni.
Dalam peningkatan kemampuan sentra IKM, lanjut Mahyuni, tertuang pada Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri yang dilakukan dengan cara membangun sentra IKM.
Konsep sentra IKM OVOP membawa visi untuk mengangkat potensi daerah yang memiliki kearifan lokal sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing dan diterima oleh pasar nasional bahkan global.
“Sentra IKM itu sekelompok IKM dalam satu lokasi atau tempat yang terdiri dari paling sedikit lima unit usaha yang menghasilkan produk sejenis menggunakan bahan baku sejenis atau melakukan proses produksi yang sama,” jelas Mahyuni. MC Kalsel/Ar