Pemprov Kalsel Dorong Dispersip Kota Banjarbaru Tingkatkan Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel tidak pernah berhenti memberikan dorongan kepada Dispersip kabupaten/kota untuk terus meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan.

Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan salah satu upaya yang disarankan pihaknya yakni dengan melaksanakan nonton bareng (nobar) film-film sejarah kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Darpusda) Kota Banjarbaru.

Dia mengimbau agar studio mini yang dibangun saat kepemimpinannya dulu bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Kami sarankan agar Daspurda Kota Banjarbaru mengikuti langkah kami untuk melaksanakan nobar, dengan memanfaatkan studio mini yang dibangun saat kepemimpinan saya dulu,” kata Nurliani, Banjarmasin, Kamis (17/8/2023).

Nurliani menuturkan agar Daspurda Kota Banjarbaru bisa berkoordinasi dengan pihaknya atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel untuk meminta file filmnya.

“Alhamdulillah hari ini Kabid Perpustakaan Daspurda Kota Banjarbaru datang ke Perpustakaan Palnam untuk meminta file film Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari untuk ditayangkan di studio mini milik mereka,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Daspurda Kota Banjarbaru yang diwakili Kepala Bidang Perpustakaan bersama tim IT langsung bergerak cepat berkunjung ke Perpustakaan Palnam Banjarmasin untuk berkoordinasi dan meminta salinan file film Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Diah mengaku senang atas dorongan yang diberikan oleh Kepala Dispersip Kalsel. Dia pun mengaku antusias untuk melakukan pemutaran film tersebut di studio mini Daspurda Kota Banjarbaru.

“Kami sangat senang mendapatkan dorongan dari Bunda Nunung (sapaan akrab Kadispersip Kalsel). Selama ini studio mini milik kami digunakan untuk menerima kunjungan dari sekolah-sekolah setempat, kami juga pengen seperti Dispersip Kalsel bisa memutar film tersebut dan mengenalkan sejarah Kalsel kepada masyarakat Kota Banjarbaru,” tuturnya.

Saking antusiasnya, Diah menerangkan bahwa pihaknya siap melakukan pemutaran film tersebut pada Senin depan dengan mengundang sejumlah sekolah yang ada di Kota Banjarbaru.

Untuk kapasitas sendiri, Diah menuturkan jika studio mini Daspurda Kota Banjarbaru hanya mampu menampung sebanyak 40 orang saja, sehingga untuk pemutaran nanti akan dilakukan secara persesi.

Tidak hanya film Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Diah menjelaskan bahwa kedepan pihaknya berencana melakukan pemutaran film sejarah secara rutin.

“Kami ingin secepatnya bisa melakukan pemutaran film ini. Tidak hanya kali ini saja, kedepan kami juga akan berkoordinasi dengan Dispersip Provinsi Kalsel dan Perpustakaan Nasional RI untuk peminjamam atau izin pemutaran film-film yang lain,” tukasnya. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai