Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung terlaksananya Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan 3 dan 5 di Provinsi Kalsel yang merupakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang diselenggarakan atas kerja sama BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan dan IPB Training (PT Global Scholarship Services Indonesia) yang dilaksanakan pada 8 hingga 12 Agustus 2023, Banjarbaru, Selasa (8/8/2023).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi mengatakan, perkebunan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional baik saat ini dan di masa akan datang
“Perkebunan punya peran dalam peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa, Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan bahan baku industri, pusat pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan dan peternakan saat ini adalah penting untuk kesejahteraan masyarakat. untuk itu peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan sangat diperlukan,” kata Suparmi.
Dalam rangka pembangunan perkebunan berkelanjutan sebagaimana diamanahkan dalam UU No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, pada Ayat 1 yang menyatakan, pengembangan perkebunan diselenggarakan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya dan ekologi.
Berdasarakan arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Pemprov Kalsel telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 013 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Kalsel 2022-2024 sebagai bentuk komitmen dalam upaya mewujudkan visi dan misi Gubernur yaitu Kalsel Maju (Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan) sebagai Gerbang Ibu Kota Negara dan misi nomor 2 yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
Suparmi menyebutkan, dilihat dari data statistik perkebunan 2022 Kalsel memiliki luasan kelapa sawit sebesar 443.802 hektare yang diusahakan oleh 89 perusahaan perkebunan besar swasta seluas 327.535 hektare, perusahaan negara seluas 6.489 hektare dan perkebunan rakyat yang luasannya mencapai 107.582 hektare dan terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi tandan buah segar (tbs) sebanyak 5.340.501 ton /tahun setara produksi CPO sebesar 1.168.372 ton /tahun serta industri hilirisasi berupa 3 pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 5.750 ton/ hari serta 2 pabrik biodisel dengan kapasitas produksi 2.500 ton/per hari.
“Kelapa sawit merupakan komuditas unggulan untuk mendukung perekonomian Kalsel, tentunya diperlukan kebijakan dan program yang dapat mengawal agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalsel dapat dilaksanakan secara berkelanjutan yang lebih terarah dan terintegrasi dan pelaksanaannya mendapat dukungan para stakeholder terkait sehingga terwujud perkebunan kelapa sawit yang berdaya saing, berwawasan lingkungan dan bermartabat,” ujar Suparmi. MC Kalsel/scw