Guna mencegah munculnya kasus malaria yang ditularkan dari nyamuk Anopheles betina di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Kalsel akan lakukan evaluasi dan bimbingan teknis ke daerah yang masih memiliki kasus malaria.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Diauddin saat ditemui di ruang kerjanya Dinkes Kalsel Banjarmasin, Jumat (28/4/2023).
Diauddin mengatakan, masih ada tiga kabupaten yang belum eliminasi dari kasus malaria yakni Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu dan Balangan.
“Jadi nantinya kami akan melakukan pengecekan darah dan memberikan kelambu bagi masyarakat di daerah tersebut,” ujarnya.
Ia menuturkan, kondisi alam sangat mendukung perkembanganbiakan nyamuk malaria salah satunya seperti di hutan. Untuk itu, Ia mengimbau agar masyarakat maupun pekerja di dalam hutan agar dapat berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan setempat seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
“Nyamuk malaria tentu tidak bisa kita basmi yang bisa kita lakukan dengan menjaga agar kasusnya, jangan sampai ada dengan melakukan pencegahan agar terhindar dari malaria,” ungkapnya.
Untuk itu berdasarkan data saat ini jumlah kasus malaria di Kalsel ada sebanyak 53 kasus dari 13 Kabupaten/Kota dan tertinggi di Kabupaten Balangan dengan 12 kasus.
“Bagi masyarakat yang akan melakukan pekerjaan di hutan untuk berkoordinasi dengan puskesmas atau dinkes setempat agar mendapatkan obat pencegahan,” katanya.
Disamping itu, Diauddin menyampaikan bahwa saat ini Dinkes Kalsel sedang mempersiapkan rangkaian acara memperingati Hari Malaria Internasional dengan mengundang petugas lab kabupaten/kota untuk melakukan pelatihan dalam hal mendiagnosa malaria. Selain itu, nanti tanggal 16 Mei 2023, Kalsel akan menggelar puncak kegiatan Hari Malaria Internasional yang akan dipusatkan di Kabupaten Kotabaru.
“Setelah dilakukan pelatihan, lalu akan dikirim ke tingkat nasional untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Untuk tahun lalu, kita dapat juara dua untuk tingkat nasional dan tahun ini semoga kita bisa dapat yang lebih baik dari tahun kemarin,” ucapnya.
Sementara itu, menambahkan terkait kasus malaria, Kepala Seksi P2P, Eda Varia Rahmi menuturkan, malaria merupakan penyakit menular yang menjadi permasalahan di masyarakat hingga di provinsi Kalsel ini.
“Saat ini masih tiga kabupaten yang belum bebas dari penyakit malaria,” kata Eda.
Menurutnya, upaya maksimal terus dilakukan untuk menghilangkan kasus malaria di Kalsel, agar mendukung Indonesia bebas malaria pada 2030. Karenanya, kebijakan nasional semua penderita malaria yang ditemukan fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan konfirmasi dan diobati.
“Dinkes Kalsel dengan Dinkes kabupaten/kota intensif terus melakukan koordinasi untuk semua hal penanganan dan pencegahan penyakit malaria ini,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh