Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP Kalimantan Selatan (Kalsel) naik 1,16 persen dibandingkan NTP Januari 2023, yaitu dari 107,94 menjadi 109,19.
“Kenaikan NTP pada Februari 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima mengalami kenaikan sebesar 1,50 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,33 persen,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (6/3/2023).
Disebutkan Martin, Kenaikan NTP Februari 2023 juga disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga subsektor, yaitu Tanaman Pangan sebesar 2,15 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 0,14 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,67 persen. Sementara Subsektor Peternakan dan Perikanan mengalani penurunan NTP, masing-masing sebesar 0,01 persen dan 2,11 persen.
Terkait harga, Martin menyebutkan rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun sebesar 19,48 persen, dari Rp9.637,31/Kg di Januari 2023 menjadi Rp7.760,30/Kg di Februari 2023. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya stok gabah kualitas unggul karena memasuki awal musim panen.
“Sedangkan, harga gabah di tingkat penggilingan turun sebesar 18,77 persen dari Rp9.739,82/Kg di Januari 2023 menjadi Rp7.911,75 per Kg di Februari 2023,” ujar Martin. MC Kalsel/scw