Penurunan angka stunting masih menjadi isu prioritas nasional di RPJMN 2020-2024 dan sektor air minum dan bersih, menjadi penunjang dalam penurunan stunting di Kalsel yang statusnya masih diangka 14 persen.
Mewakili Kadis PUPR Kalsel, Kepala Bidang Cipta Karya, Ryan Tirta Nugraha mengatakan, faktor sensitif mampu mempercepat penurunan stunting yaitu dari air bersih dan sanitasi bagi masyarakat.
“Lingkungan yang bersih dan sehat, dapat menghambat penurunan stunting,” kata Ryan, Rabu (1/2/2023).
Untuk itu, peran Dinas PUPR melalui Bidang Cipta Karya dengan program sanitasi dan air minum tuntas Waja Sampai Kaputing (Satu Wasaka) tetap dijalankan, karena memberikan dampak bagi percepatan penurunan stunting.
“Karena ini kabupaten/kota berlomba untuk pencapaian target 100/101 air bersih dan sanitasi. Jadi 100 persen distribusi air bersih, kemudian 0 persen sanitasi,” ucapnya.
Lalu, program Satu Wasaka terus didorong walaupun sekarang pokjanya berubah menjadi Pokja Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di bawah arahan Bappeda dan Dinas Perkim Kalsel.
Adapun terkait sektor air bersih, Ia menyampaikan sudah dibantu oleh pemerintah pusat di SPAM Banjarbakula, dengan air minum yang bisa menghasilkan 500 liter perdetik, sehingga mampu mensuplai air sebesar 750 liter.
“Walaupun sekarang memang belum optimal, tapi kita coba tingkatkan melalui dana DAK untuk pengembangan jaringan air bersih,” ujarnya.
Sedangkan untuk sektor air limbah, pihaknya masih berusaha mendorong melalui dana APBN Provinsi dan sedang menyiapkan kajian mendukung untuk pusat bisa melaksanakan fisiknya.
“Disamping itu kita juga sudah menyediakan regulasi Jastrada terkait dengan air minum dan air limbah,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh