Beberapa waktu lalu, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan Pelatihan Kampung Siaga Bencana dalam rangka mempersiapkan kapasitas masyarakat guna pengurangan risiko bencana.
Plt Kepala Dinsos Kalsel, Muhammadun diwakili Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kalsel, Achmadi mengatakan, terdapat 20 desa rawan bencana banjir yang ada di HST.
“Dari beberapa kecamatan diantaranya Hantakan, Batu Benawa, Barabai, Pandawan, Labuan Amas Utara, Batang Alai Selatan dan Batang Alai Utara,” kata Achmadi, Banjarmasin, Kamis (5/1/3023).
Diakui Achmadi, setiap hujan daerah tersebut selalu terjadi banjir, terlebih durasi hujan yang lama dan dengan intensitas tinggi.
“Sama halnya dengan kejadian pada 2021 lalu, banjir dimulai dari Hantakan. Sehingga kita lakukan pelatihan tersebut agar masyarakat siap menghadapi setiap bencana yang datang,” ucap Achmadi.
Achmadi menjelaskan, dalam satu desa dihadirkan 10 orang, sehingga dari 20 desa terdapat 200 orang yang mengikuti pelatihan tanggap bencana yang digelar dua hari tersebut.
“Utamanya mereka akan menghadapi bencana, apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi banjir. Mengevakuasi keluarga, diri sendiri dan bahkan mengevakuasi orang-orang sekitar untuk ke lokasi yang lebih aman,” tambah Achmadi.
Selain itu, pelatihan yang diberikan berupa mengoperasikan dapur umum lapangan, mengoperasikan dan mendirikan tenda lapangan, tenda selter, dan bagaimana memberikan layanan dukungan psikososial.
Ditambahkan Achmadi, lumbung sosial pun telah tersedia pada beberapa Kecamatan di HST, seperti di Hantakan, Barabai, Pandawan, dan Candi Laras Utara. Hanya di Labuan Amas Selatan, Batang Alai Utara dan Batang Alai Selatan yang belum ada.
“Untuk 2023 akan kembali didirikan lumbung sosial di kecamatan yang belum tersedia,” tandas Achmadi. MC Kalsel/Rns