Guna pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Tim Kerja Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didampingi tim Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan monitoring dan evaluasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1) di Kabupaten Tabalong.
Kedatangan tim Monev G1RI langsung disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong, Abdul Muthalib Sangadji dan jajaran pejabat terkait.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada panitia pelaksana kegiatan, khususnya dari jajaran Kemenkes RI, jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dalam memberantas wabah demam berdarah,” kata Abdul Muthalib Sangadji, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, G1R1 merupakan salah satu cara melibatkan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD, termasuk semua instansi dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Untuk itu, pihaknya dari Dinas Kesehatan Tabalong memiliki program Gerakan Sapu Aja DBD (Sepuluh menit abatisasi Jajantik Demam Berdarah Dengue) untuk memutus rantai penularan DBD yang ditularkan oleh nyamuk aedes yang berperan sebagai vektor penula.
“Gerakan sapu aja DBD ini sangat efektif dalam memberantas sarang nyamuk yang ada di rumah dan lingkungan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie.
Menurutnya, implementasi gerakan sapu aja DBD ini menitik beratkan waktu pelaksanaan gerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
“Dengan sepuluh menit, kita jadikan waktu yang berharga dari keterbatasan waktu yang kita miliki, Kedua, kita bergerak serentak membersihkan rumah dan lingkungan pemukiman dari sarang nyamuk DBD,” tambahnya.
Lalu, ketiga menciptakan lingkungan perumahan/pemukiman menjadi kawasan yang bebas jentik. Keempat, wujudkan budaya hidup bersih dan sehat dan kelima, raih Bumi Saraba Kawa bebas dari penyakit DBD.
Sementara itu, Epidemiologi Kesehatan Ahli Madya Kemenkes RI, Iriyani Samat kedatangan pihaknya untuk melihat perkembangan program G1R1 di Tabalong.
“Kami sudah memilih lima kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang sudah menjalankan dan berhasil menjalankan gerakan ini, salah satunya kabupaten Tabalong,” kata Iriyani.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Dinas Kesehatannya telah menjalankan program ini dengan berbagai terobosannya.
“Ternyata adanya inovasi ini, grafik kasus cenderung menurun dan ini ada arah menuju penurunan kasus DBD di kabupaten Tabalong,” lanjutnya.
Selain inovasi tersebut, Kabupaten Tabalong juga mengadakan berbagai perlombaan untuk memberantas jentik di masyarakat.
“Disini saya dengar juga dengan acara lomba-lomba untuk bebas jentik telah dilaksanakan, kemudian disini juga sudah mengurangi fogging,” pungkasnya.
Nanti, Tim Kerja Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan, besok akan berkunjung kelapangan untuk melihat program tersebut berjalan dengan baik di masyarakat. MC Kalsel/tgh/ARH