Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat lebih gesit dan efektif dalam menangani permasalahan stunting.
Hal ini dilakukan, agar target nasional penurunan stunting 14 persen dapat terwujud pada tahun 2024.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, prevalensi stunting Kalsel mengalami penurunan, jika dibandingkan hasil SSGI tahun 2021, yaitu 30 persen, atau turun 1,75 persen, dengan rata-rata penurunan hanya 0.9 persen per tahun. Sedangkan target Kalsel berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan (RKPDP) tahun 2022 sebesar 22 persen dan tahun 2023 berdasarkan hasil kesepakatan Rakortekrenbang sebesar 18,1 persen.
Kemudian data terakhir elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada tahun 2020, sebesar 12,2 persen, masih sedikit di atas rata-rata nasional, yaitu 11,6 persen.
“Namun data tahun 2021 persentasi stunting Kalsel sebesar 10,64 persen di atas rata-rata nasional sebesar 8,8 persen. Data per bulan Agustus 2022, persentase stunting Kalsel sebesar 9,9 persen (jumlah balita stunting sebanyak 21.279 balita dari jumlah sasaran balita yang diukur sebanyak 215.230 balita),” ujarnya pada Pertemuan Evaluasi Program Gizi Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022 di Banjarmasin, Jumat (18/11/2022).
Selain masalah stunting, pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya yang merupakan program prioritas nasional, seperti penurunan Angka Kematian lbu (AKl) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta meningkatkan kemandirian penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
“Sinkronisasi dan sinergisme perencanaan pusat, provinsi dengan perencanaan Kabupaten/ Kota harus dilakukan, sehingga upaya pencapaian target indikator kesehatan nasional berjalan efektif sebagaimana yang telah ditetapkan RPJMN dan Renstra 2020-2024,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Aguslinar Sinaga menambahkan kegiatan ini diikuti 31 orang terdiri atas perwakikan Dinas Kesehatan Kalsel dan Dinas Kesehatan 13 Kabupaten/Kota se Kalsel.
“Kegiatan yang diikuti 31 orang dari Dinas Kesehatan Kalsel dan kabupaten/kota ini diharapkan mampu membantu menurunkan stunting di Kalsel,” tuturnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang gizi masyarakat yaitu Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes RI Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banjar, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Kotabaru, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan SIK Dinas Kesehatan Kab Hulu Sungai Selatan. MC Kalsel/tgh