Pemprov Kalsel Tindaklanjuti Arahan Jokowi Dalam Penanganan Covid-19

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor (tengah) bersama Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta (kiri) menghadiri Rapat Percepatan Penanganan Covid-19 di Rupatama Polda Kalsel, Banjarmasin, Jum’at (5/6/2020) sore. MC Kalsel/Ar

Menindaklanjuti arahan Presiden RI, Joko Widodo mengenai angka penyebaran Covid-19 masih tinggi di 3 Provinsi se-Indonesia diantaranya Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel selalu berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan agar bisa menekan penurunan penyebaran Covid-19.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan kurang lebih tiga bulan masyarakat mengalami situasi yang sangat sulit, tidak hanya Kalsel saja yang mengalami namun juga dirasakan di seluruh dunia.

“Banyak kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena harus fokus pada penanganan Covid-19” kata Sahbirin saat memimpin Rapat Percepatan Penanganan Covid-19 di Rupatama Polda Kalsel, Banjarmasin, Jum’at (5/6/2020).

Dikatakan Sahbirin, saat ini wilayah kita zonanya sudah merah, mari kita bersinergi bersama dengan didukung peralatan yang memadai. “Gunakan anggaran yang efektif dan efisien” ungkap Sahbirin.

Selanjutnya, Gubernur yang akrab disapa Paman Birin menyampaikan masyarakat jangan saling menyalahkan, ayo bergerak bersama melakukan langkah-langkah terbaik dalam penanganan Covid-19.

“Langkah-langkah strategis sudah disiapkan oleh masing-masing instansi karena Pemprov Kalsel juga memiliki keterbatasan apabila perlu kita bisa meminta bantuan Pemerintah Pusat” imbuhnya.

Pemprov Kalsel juga memberikan bantuan dalam rangka penanganan percepatan Covid-19 diantaranya Korem 101/Antasari sebanyak 100 rapid test, Polda Kalsel 500 rapid test, Dinas Kesehatan Banjarmasin sebanyak 870 Alat Pelindung Diri (APD) dan 800 rapid test.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan Polda Kalsel melakukan strategi dalam penanganan Covid-19 karena tingkat penyebarannya masih tinggi sehingga menjadi perhatian.

“Ada 5 strategi yang dilakukan yaitu penambahan alat uji PCR guna mengoptimalkan hasil proses pemeriksaan swab, penambahan rumah isolasi mandiri dan kapasitas Rumah Sakit, menambah jumlah kampung tangguh Bersih, Aman, Nyaman, Unggul dan Sejahtera (BANUA), Melakukan operasi peningkatan kedisiplinan masyarakat serta efisiensi anggaran” jelas Nico. MC Kalsel/Ar

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan